Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Kiat Aman dari Petir saat Mendaki

25/4/2017 07:30
Kiat Aman dari Petir saat Mendaki
(ILUSTRASI THINKSTOCK)

DUNIA petualangan kembali berduka.

Tiga orang tewas dan delapan luka-luka setelah petir menyambar rombongan pendaki asal Jakarta dan Depok di Gunung Prau, Dieng, Jateng, Minggu (23/4).

Hujan turun dengan intensitas cukup deras ketika mereka turun dari puncak Gunung Prau menuju Pos Patak Banteng.

Rombongan pendaki itu pun memutuskan berteduh dan membuat tempat berlindung darurat secara sederhana.

Nahas, saat mereka menunggu hujan reda sambil bermain ponsel, petir menyambar.

Jika dilihat secara prosedur keamanan, sesungguhnya ada kesalahan fatal yang dilakukan para pendaki tersebut.

"Alat komunikasi, apa pun bentuknya, merupakan benda yang wajib dimatikan ketika berhadapan dengan cuaca buruk, terlebih di alam terbuka," ujar Gilang Gautama Putra, Wakil Ketua Umum Wanadri, saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.

Jika terjebak di tengah hujan petir saat mendaki gunung, Gilang menambahkan, minimalkan barang apa pun yang berbahan logam, seperti frame tenda, tongkat, frame ransel, ikat pinggang, korek api, bahkan perhiasan.

Kalau memungkinkan, segera cari tempat berlindung yang memiliki atap, seperti pos istirahat, gua, atau membuat bivak darurat.

"Hindari juga berada di puncak atau punggungan gunung yang terbuka," jelas Gilang.

Jika terjebak di hutan saat hujan petir, carilah pepohonan kecil, seperti semak yang terlindung beberapa pohon besar.

Hindari pohon besar tinggi yang menjulang sendiri karena pohon itu berpotensi disambar petir.

Andai berada di area terbuka, Anda dapat jongkok dengan agak menjijit dan menunduk.

Tempelkan kedua tumit kaki sehingga ketika petir yang menyambar tanah merasuk ke tubuh Anda melalui kaki, listrik akan keluar dari sisi kaki yang lain, tidak menjalar ke seluruh bagian tubuh.

Tutuplah telinga dengan dua tangan untuk meminimalkan kerusakan pendengaran.

Buatlah juga perhitungan sederhana mengenai jarak petir dan lokasi berada.

Jika petir baru bergemuruh sekitar 5 detik setelah munculnya kilat, berarti jarak petir sekitar 1,6 km.

Yang perlu diingat, perencanaan ialah hal terpenting. Menurut Djukardi Adriana, pendaki kawakan di Indonesia, persiapan perjalanan yang baik merupakan salah satu syarat suksesnya sebuah pendakian.

"Cek juga kondisi cuaca di gunung yang akan dituju sebelum berangkat untuk membuat rencana dan perhitungan dengan matang."

Pengetahuan dan kemampuan dasar memang mutlak dimiliki setiap orang yang ingin mendaki gunung.

"Mountains are not fair or unfair, they are just dangerous," ungkap pendaki legendaris dunia, Reinhold Messner. (Briyan B/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya