Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Jagai Anakta untuk Lindungi Anak

25/4/2017 07:10
Jagai Anakta untuk Lindungi Anak
(Ist)

PEMERINTAH Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindung-an Anak (PP-PA) meluncurkan program Jagai Anakta pada puncak kegiatan Jelajah Three Ends di anjungan Pantai Losari, Minggu (23/4).

Jagai Anakta merupakan program komprehensif dalam penanganan anak-anak bermasalah, termasuk anak-anak telantar, dari pencegahan hingga rehabilitasi melalui pendampingan.

"Kami akan kampanyekan program Jagai Anakta secara masif sebab ini menyangkut masa depan bangsa dan kita semua," ujar Wali Kota Makassar Danny Pomanto dalam pelucuran program tersebut.

Menurut rencana, lanjut Danny, pihaknya akan menyediakan lahan untuk pembangunan children center yang memiliki fasilitas penunjang pendidikan lengkap dan terpadu bagi anak-anak.

Termasuk penyediaan rumah bakat untuk membina talenta anak-anak. Ia pun mengharapkan dukungan semua pihak.

"Kami berharap kesadaran masyarakat untuk bersama-sama mau menjaga anak-anak dapat terus tumbuh. Tidak hanya anak mereka, tapi juga untuk saling memberikan perhatian dan pengawasan pada setiap anak di Makassar," ujarnya.

Pada kesempatan sama, Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sujatmiko, mengatakan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak pernah menurun. Sebaliknya, angka tersebut terus meningkat.

Fakta itu menjadi salah satu landasan bagi Kementerian PP-PA untuk menjalankan program Jelajah Three Ends. Program itu ditujukan untuk mengakhiri tiga hal.

"Tiga hal yang dimaksud yaitu akhiri kekerasan pada perempuan dan anak, akhiri perdagangan manusia, dan akhiri ketidakadilan akses ekonomi untuk perempuan. Di Makassar ini adalah kegiatan yang keempat setelah Maluku Utara, Belitung, dan Bandung," ungkapnya.

Dipilihnya Makassar karena kota itu tercatat sebagai lima besar daerah dengan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup tinggi, sekitar 1.172.

Meski begitu, daerah itu terus berbenah menuju kota layak anak. (Pro/LN/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya