Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Nutrisi Lebih Lengkap Say Goodbye To Faktor U

Ghani Nurcahyadi
19/4/2017 08:10
Nutrisi Lebih Lengkap Say Goodbye To Faktor U
(THINKSTOCK)

KEBUTUHAN nutrisi manusia bukan hanya dipenuhi dengan mengonsumsi buah dan sayuran, melainkan juga dengan konsumsi susu yang dapat mendatangkan berbagai manfaat, termasuk mengurangi risiko penuaan
dini.

Banyak orang mengira susu hanya memberi benefit bagi anak-anak yang tengah tumbuh. Padahal, susu sebenarnya juga baik untuk dikonsumsi mereka yang berada dalam usia produktif.

Kebutuhan nutrisi di fase tersebut tidak menjadi lebih sederhana ketimbang anakanak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Kebutuhan nutrisi mereka tetap kompleks karena harus dapat menunjang segala jenis aktivitas yang dilakukan.

Faktanya, di kalangan orang dewasa saat ini, konsumsi susu lebih banyak dilakukan oleh mereka yang sudah menginjak usia 40-an ke atas.

Padahal, konsumsi susu saat dewasa sebaiknya dimulai sejak usia kurang dari 30. Hal itu guna mendukung kebutuhan tubuh seiring mulai berubahnya metabolisme ketika menjelang usia kepala tiga.

“Apalagi bagi wanita yang telah menikah dan mempunyai anak, proses metabolisme tubuh mereka mulai menurun. Karena itu, kami selalu mengomunikasikan pentingnya konsumsi susu saat dewasa, sejak usia di bawah 30. Ketika baru mengonsumsi susu tatkala menginjak usia 40-an, itu sebenarnya sudah terlambat,” terang Brand Manager PT Kalbe Nutritionals Maryati Ramli di Jakarta, baru-baru ini.

Pada periode usia 30, massa otot mulai menurun. Sementara itu, lemak tubuh bertambah. Alhasil, massa otot yang ada perlu bekerja ekstra untuk menopang bobot tubuh dan beban aktivitas.

Terjadilah kontraksi otot yang membuat tubuh lebih mudah pegal. Metabolisme yang melandai juga membuat kemampuan tubuh menyimpan energi berkurang sehingga rasa lelah lebih cepat datang. Kemudian, pada umur 30-an pula, massa tulang mulai menurun. Cairan pelumas alami pada persendian pun berkurang yang ujung-ujungnya membuat sendi lebih mudah kaku.

Gejala-gejala di atas sering dianggap wajar, seolah menjadi hal yang sepatutnya terjadi seiring bertambah usia. ‘Gara-gara faktor U (usia)’, begitu kata banyak orang.

Kondisi tersebut pun acap dibarengi pola makan yang kurang baik akibat padatnya aktivitas sehari-sehari. Alhasil, nutrisi yang masuk ke tubuh tidak optimal.

Kehadiran gejala-gejala tersebut sebenarnya bisa dikurangi, atau bahkan diantisipasi sedari dini dengan mawas terhadap kelengkapan nutrisi dan gaya hidup sehat.

Konsumsi susu dengan kandungan ‘plus’ dapat menjadi salah satu jurus untuk melengkapi kebutuhan gizi. “Kita terus sosialisasikan ke masyarakat soal pentingnya nutrisi ini. Walaupun sepertinya mereka terlihat tidak butuh asupan nutrisi melalui susu, tapi kami beri tahu bahwa untuk fit terus, kandungan nutrisi harus cukup.

Apalagi bertambahnya usia, berarti kebutuhan nutrisi pun semakin kompleks baik jenis maupun jumlahnya,” lanjut Maryati.


Bukan sekadar susu

Untuk menangkal penuaan dini, tidak cukup sekadar susu berkadar kalsium tinggi. Susu tersebut pun sebaiknya memiliki ‘amunisi’ antioksidan maupun beragam zat vitamin dan mineral dalam jumlah dan jenis yang seimbang, seperti Entrasol.

Entrasol tidak hanya tinggi kalsium tapi juga mengandung Hytolive (ekstrak buah zaitun). Zaitun merupakan buah dengan kandungan antioksidan alami yang baik bagi tubuh. Antioksidan dalam ekstrak buah zaitun berguna untuk menangkal radikal bebas penyebab kerusakan sel.

Alhasil, ia dapat membantu menekan risiko penyakit degeneratif sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh. Keunggulan kedua Entrasol ialah kandungan Omega 3 dan 6 yang seimbang. Keduanya merupakan mineral esensial yang dibutuhkan tubuh dan tidak diproduksi sendiri oleh tubuh. Oleh karena itu, asupan Omega 3 dan 6 dari sumber-sumber makanan maupun nutrisi tambahan sangat diperlukan.

Kandungan Omega 3 dan 6 bisa menurunkan tekanan darah sehingga baik untuk kesehatan jantung. Selain itu, juga baik bagi kesehatan sendi.

Keunggulan berikut, adanya kombinasi Hi-Calcium, Hi-Vit D dan magnesium dalam Entrasol. Jumlah dan jenis vitamin serta mineral yang dikandung Entrasol juga lebih banyak daripada susu sejenis.

“Kita terus sosialisasikan ke masyarakat soal pentingnya nutrisi ini. Kami beri tahu bahwa untuk tetap fit dan bugar walaupun usia terus bertambah, asupan nutrisi harian harus cukup. Apalagi dengan bertambahnya usia, metabolisme semakin menurun, sedangkan kebutuhan nutrisi kita kompleks, baik secara jenis maupun jumlah.

Maka itu, asupan nutrisi tambahan seperti susu jadi penting,” lanjut Maryati. Ia menambahkan, tidak perlu cemas menjadi gemuk jika minum Entrasol. Pasalnya, kandungan lemak dalam Entrasol yang memiliki
varian rasa cokelat, vanila, dan moccacino dipastikan lebih rendah ketimbang susu sejenis lainnya.

Adapun berdasar kelompok usia, Entrasol dibagi menjadi Entrasol Active untuk orangorang berumur 19-50, dan Entrasol Gold untuk mereka yang di atas 50 tahun. Hal tersebut sejalan dengan adanya kebutuhan yang berbeda untuk para lanjut usia.

Entrasol Gold umpama, dibuat dengan kadar laktosa lebih rendah sehingga tidak mengganggu proses pencernaan. “Biasanya di usia seperti itu (50 tahun ke atas) sangat sensitif denganI lactose. Jadi, kami sesuaikan dengan kondisi pencernaan sehingga dapat mengurangi risiko diare ataupun konstipasi. Entrasol Gold juga kami lengkapi dengan serat tinggi untuk membantu proses pencernaan,” ungkapnya. (S2-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik