Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Ditagih Keuntungan setelah Usaha Berjalan

13/4/2017 07:20
Ditagih Keuntungan setelah Usaha Berjalan
(DOK. BIG CIRCLE)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta menyediakan tempat Jakarta Creative Hub sebagai solusi dari permasalahan yang dihadapi wirausahawan pemula.

Ide pendiriannya berangkat dari pengalaman Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat akan memulai usaha di masa lalu.

Anak muda, menurut Ahok, biasanya menghadapi dua masalah. Pertama, soal ide dan kedua, soal tempat.

Jakarta Creative Hub yang beralamat di Jalan Kebon Melati 5 No 20, Kebon Melati, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta menyediakan 35 alat untuk berkreasi dan berwirausaha.

Alat yang tersedia, di antaranya alat potong besar dengan ukuran internasional untuk desain pakaian, kulit, kayu, dan logam.

Selain itu juga terdapat mesin jahit, printer 3 dimensi, dan lain-lain.

Sayangnya, hingga saat ini, sebagai syarat utama Jakarta Creative Hub baru bisa dinikmati penduduk berkartu tanda penduduk DKI Jakarta.

Pendirian Jakarta Creative Hub ini diharapkan menjadi pelopor wadah-wadah yang dapat menampung dan mengotimalkan talenta generasi muda di negeri ini, dan akhirnya dapat menjalankan roda perekonomian Indonesia.

Di Creative Hub ini rencananya akan ada kelas mentoring untuk entrepreneur muda sehingga diharapkan akan melahirkan pengusaha - pengusaha muda yang sukses, kreatif, dan punya visi ke depan.

Veronica Tan yang merupakan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah DKI Jakarta dan aktor di balik ide tempat keren ini, berharap dengan adanya Creative Hub ini membuat anak-anak muda akan sangat senang ada di sini.

Istri Ahok itu juga ingin aspirasi dan kreativitas anak-anak muda akhirnya bisa disalurkan dan difasilitasi pemerintah.

Jika bisnis sudah berjalan, pemerintah akan menagih keuntungan bersama (profit sharing) sebesar 80%-20%. Sebanyak 80% buat pengusaha dan 20% untuk Pemprov DKI.

Antusiasme

Banyak pihak yang menyambut baik hadirnya Jakarta Creative Hub, salah satunya datang dari Keenan Pearce dari Makna Creative.

Keenan memandang Jakarta Creative Hub sebagai wadah bagi para pelaku industri kreatif.

"Ini merupakan harapan bagi industri kreatif di Indonesia, khususnya di Jakarta. Jadi punya wadah, punya tempat untuk memberikan ekosistem industri kreatif," kata Keenan.

Dukungan lain datang dari Irwandi, Kepala Dinas Koperasi, UMKM & Perdagangan DKI Jakarta.

Dia mengatakan demikian, "Harapan saya, Jakarta creative Hub menjadi ajang bagi kaum muda menggali ilmu dan meningkatkan kreativitas untuk meningkatkan keterampilan dalam menciptakan industri kreativ dan menciptakan entrepreneur muda."

Sementara itu, Leonard Theosabrata yang merupakan pendiri Indoestri sekaligus pihak ketiga Jakarta Creative Hub berupaya menerapkan modul-modul kepada peserta.

Indoestri memiliki 60 jenis pelatihan, mulai dari natural perkayuan, permetalan, kulit, hingga organic farming.

"Dari pihak ketiga, mungkin ada biaya yang mereka tarik (kepada peserta), tetapi tempatnya tidak dipungut biaya oleh pemda," kata Leo.

Dia mengatakan, tidak ada batasan bagi siapa pun yang mau mengembangkan ide kreatifnya di Jakarta Creative Hub. (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya