Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

KPAI Desak Polri Ungkap Peran Guru SMKN 3

Syarief Oebaidillah
12/4/2017 08:35
KPAI Desak Polri Ungkap Peran Guru SMKN 3
(Ilustrasi)

KOMISI Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta Kepolisian RI mengusut tuntas kasus meninggalnya Amelya Nasution, siswi Kelas XII SMKN 3 Padang Sidempuan, Sumatra Utara. Amel meninggal karena minum racun akibat tidak tahan diintimidasi oknum guru terkait dugaan bocornya soal ujian sekolah berstandar nasional (USBN).

Sebelum meninggal, Amel sempat dirawat di RSUD Padang Sidempuan. Warga Desa Bahal, Batunadua ini sempat dirawat sembilan hari. “KPAI menyampaikan keprihatinan atas kasus ini dan meminta kepolisian meng­usut tuntas agar tragedi ini terang benderang,” kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Susanto kepada Media Indonesia, Selasa (11/4).

Susanto melanjutkan, jika benar yang bersangkutan bunuh diri akibat intimidasi guru, hal ini tak dapat dibenarkan. “Kami meminta dinas pendidikan mendalami kasus tersebut dan melakukan evaluasi secara menyeluruh agar tak terjadi kasus berulang,” tegas Susanto.

Kasus ini sebelumnya diungkap oleh Posko Pengaduan UN dari Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Sekjen FSGI Retno mengatakan, FSGI menyambut positif langkah KPAI yang mendesak Polri mengusut kematian Amel.

FSGI berencana mengirim laporan ke KPAI. “FSGI juga menyayangkan respons yang lambat dari pihak-pihak berwenang di daerah terkait kasus Amel,” tegas Retno.

Retno berpendapat secara kepegawaian, para oknum guru harus diperiksa inspektorat berdasarkan PP 53/2010 tentang Disiplin PNS. Secara hukum juga harus diproses dengan dugaan pelanggaran UU No 35/2014 tentang Perlindungan Anak.

Irjen Kemendikbud Dar-yanto tadi malam mengatakan, langsung menerjunkan tim ke Padang Sidempuan guna memotret dan menginvestigasi kasus ini lebih komprehensif. “Kami akan telusuri dulu tentang keberadaan psikologis dan keluarga korban,” ujarnya.


UN

Hingga hari kedua ujian nasional (UN) dan UN berbasis komputer (UNBK) SMA/MA, kemarin, padamnya listrik, jaringan lemot, dan kekurangan komputer masih menjadi kendala.

Listrik padam terjadi di di Kota Bengkulu dan Kota Ambon. “Listrik padam saat sesi kedua pelaksanaan UNBK hendak dimulai. Komputer dan akses internet ke server Kemendiknas mati sehingga kami terpaksa berhenti dulu menunggu listrik nyala,” kata Humas SMAN 1 Kota Ambon, Rombuty, Selasa (11/4).

Sementara itu, di Pangkalpinang, meskipun UNBK berlangsung lancar, jaringan yang lambat masih terjadi. “Hari pertama UNBK tingkat MA memang jaringannya lemot tapi itu tidak terlalu lama,” kata Kepala Dinas Pendidikan Babel, Saleh.

Akibat komputer digondol maling, SMAN 1 Mande di Cianjur, terpaksa mengupayakan laptop. Beberapa siswa dibolehkan membawa laptop dan yang tidak mempunyai laptop menumpang ke sekolah terdekat, yaitu SMKN 1 Karang Tengah.

Sebanyak 36 unit komputer milik SMAN 1 Mande diketahui hilang pada Senin (10/4).

Akibat kejadian itu, pelaksanaan UNBK tersendat hingga beberapa jam. Komplotan pencuri hanya menyisakan tiga unit server di ruangan masing-masing. Kekurangan komputer di MAN 2 Palu terpaksa dibagi tiga sesi akibat kekurangan komputer.

Siswa SMAN 1 Jeumpa, Bireuen, Aceh, juga menumpang ke sekolah lain, yaitu SMKN 1 Jeumpa akibat kekurangan komputer.

Dari Padang, Sumatra Barat, Ombudsman Sumatra Barat menilai pengawasan UNBK tidak efektif karena di beberapa sekolah terdapat kelebihan siswa dalam satu kelas. (HJ/MY/RF/BB/TB/FD/AD/DG/YH/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya