Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
MENGINJAK usia 78 tahun, Cosmas Batubara, mantan aktivis mahasiswa 1966 dan menteri di era pemerintahan almarhum Pak Harto, tampak masih gagah, bugar, dan lincah. Meskipun dirinya melakukan seabrek aktivitas.
Rupanya, Rektor Podomoro University ini mempunyai lima resep sederhana, yakni berolahraga rutin jalan kaki setiap pagi di kawasan Monas atau Menteng, bermain golf, beribadah dan berdoa, menjaga menu makanan sehat, dan mengikuti nasihat dokter dalam menjaga kesehatan.
“Lima hal itu rutin saya lakukan dan saya bersyukur dapat menjaga kesehatan, tetap bersemangat dalam padatnya aktivitas yang saya jalani,” kata Cosmas menjawab Media Indonesia seusai menerima sertifi kat penghargaan Rekor MURI Dunia dari Pendiri MURI, Jaya Suprana, di Jakarta, belum lama ini.
Rekor MURI Dunia disematkan Jaya Suprana atas prestasi mahasiswa Podomoro University dalam pembuatan minuman fruit flambe terbanyak dalam waktu serentak. Kegiatan ini bekerja sama dengan pemerintah Negara Bagian Victoria, Australia, yang dihadiri Menteri Urusan Usaha Kecil, Inovasi dan Perdagangan, Negara Bagian Victoria, Phillip Dalidakis.
Dalam berjalan kaki, lanjutnya, ayah empat anak dan empat cucu dari istri RA Cypriana Hadiwijono mengaku menganut paham berjalan kaki 10 ribu langkah per hari. ‘’Jika tidak hujan, hampir setiap pagi hari saya berjalan kaki dan jika tidak cukup waktu karena kesibukan pekerjaan saya berjalan kaki 3.000-4.000 langkah,’’ ungkapnya.
Lebih lanjut Cosmas mengungkapkan kebiasaan rutin lainnya sejak pukul 05.30 WIB pagi sebelum berolahraga. Dirinya berasyik ria dengan memberi makan burung-burung yang ada di halaman belakang rumahnya di bilangan Cikini, Jakarta.
Ia terbiasa memberi makanan sejumlah burung lepas, sekitar 30 ekor burung tekukur dan 20 ekor burung gereja yang setiap hari singgah di kebun belakang rumahnya yang asri. Setelah makanan burung disiapkan, ia pun mengumpani burung dengan makanan yang dibelinya di Pasar Cikini.
Selain itu, di rumahnya ia memelihara burung cucak rawa yang juga rutin ia beri makan setiap pagi bersama burung-burung liar di halaman belakang rumah. ‘’Ya, ini merupakan salah satu kegemaran saya setiap pagi yang amat menyenangkan dan menginspirasi,’’ cetusnya.
Dengan suasana itu, Cosmas mengaku senang dan betah tinggal di Jakarta karena menandakan Jakarta masih mempunyai suasana yang bagus untuk ditempati dan beraktivitas. ‘’Dengan masih banyaknya burung di kawasan Jakarta berarti Jakarta masih baik ditempati bagi warganya,’’ ujar Cosmas.
Kebiasaan memberi makan burung itu rupanya terinpirasi saat singgah di Mauritius, dekat Madagaskar. Saat itu dirinya dalam perjalanan tugas ke Afrika Selatan sebagai menteri tenaga kerja era Pak Harto. Di pulau itu, ia melihat banyak burung bebas terbang dan berkeliaran tanpa terganggu apa pun.
Masih mengajar
Cosmas menambahkan, dengan lima resep sehat yang dijalaninya, seabrek aktivitas yang digelutinya dilakukan dengan bergairah. Selain sebagai rektor ia juga menjabat Direktur Utama PT Agung Podomoro Land, komisaris di sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang minuman, oto motif, bahan bangunan serta properti. Selain itu, ia masih menyempatkan diri mengajar di kampus FISIP UI Depok, Jawa Barat.
‘
’Saya masih sempat mengajar sebagai dosen per semester di FISIP UI, mengajar politik perburuhan dan industrial,’’ ungkap Cosmas yang lahir di Purbasaribu, Simalungun, Sumatra Utara, pada 19 September 1938 itu.
Sebagai tokoh nasional berpengalaman yang malang melintang di dunia pemerintahan dan bisnis, ia berharap negeri ini dapat lebih banyak lagi menciptakan dan menyerap lapangan kerja. Ia juga berpesan kepada generasi muda untuk terus
berkreasi, berwirusaha secara kreatif, dan mampu bekerja dan menciptakan lapangan kerja. Misalnya, model start-up sebagai usaha pemula kaum muda yang harus terus didorong oleh pemerintah dan juga kalangan dunia usaha. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved