Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
USIA yang sudah lanjut, menginjak 73 tahun, tidak membuat semangat sastrawan Putu Wijaya dalam berkarya dan memberikan perhatian pada kondisi Tanah air, mengendur. Putu yang meski sudah tidak dalam kondisi sepenuhnya sehat, menyatakan sangat prihatin dan sedih atas kondisi hukum dan politik yang semakin tidak karuan.
"Masalah hukum ini sangat membuat saya sedih. Di mana kalau bicara kebenaran itu sangat berbeda dari yang diharapkan. Di baliknya hampir selalu ada maksud-maksud tertentu yang mengikuti," ujar Putu, selepas mementaskan teater monolog berjudul 'OH' di Galeri Indonesia Jakarta, Sabtu (25/2).
Pria yang telah menghasilkan ratusan karya sastra berbagai jenis tersebut mengatakan, masalah hukum dan politik Indonesia merupakan hal yang selalu menarik untuk dicermati. Melalui pementasan teater yang ia sutradarai, Putu sangat berharap dapat memberikan berbagai pelajaran dan peringatan, khususnya bagi anak-anak muda akan apa yang sesungguhnya terjadi dan dapat mereka alami bila tidak dapat menjaga diri dan terjerumus dalam berbagai bentuk kesalahan.
Pria yang mengidolakan sastrawan Chairil Anwar dan Pramoedya Ananta Toer tersebut mengaku, dirinya sampai menitikkan air mata ketika mementaskan lakon tersebut. Baris demi baris kalimat yang diucapkan oleh sang anak Taksu Wijaya dalam monolog tersebut membuatnya, merasa semakin prihatin atas apa yang tengah terjadi di Indonesia saat ini.
Beberapa masalah yang kontenstual dengan kondisi Indonesia saat ini banyak disertakan dalam naskah pementasan monolog tersebut seperti masalah politik, radikalisme, makar, dan narkoba.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved