Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Ari Juliano Gema Menyukai Cita Rasa Kopi Lokal

Retno Hemawati
16/1/2017 01:00
Ari Juliano Gema Menyukai Cita Rasa Kopi Lokal
(MI/RETNO HEMAWATI)

DEPUTI Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Ari Juliano Gema atau akrab disebut Ajo, sedang menggemari kopi pahit dan lari jarak jauh.

"Lagi senang-senangnya mencoba segala kopi pahit lokal, sebab baru aru diajari teman-teman yang ngerti kopi. Ada beda-beda rasa kadang ada rasa buah atau rasa cengkih itu yang ingin saya nikmati karena selama ini yang kita nikmati kan sudah dicampur pakai gula terasanya manis saja," kata dia saat dijumpai Media Indonesia di Ambon, Maluku, (13/1).

Dia pun mengaku sering dijejali tiga hingga empat gelas kopi kecil untuk menjajal rupa-rupa kopi.

Dari situ dirinya paham kopi tidak hanya pahit dan mulai terbiasa.

Sekarang ayah tiga anak itu mulai terbiasa minum kopi hingga tiga gelas sehari.

"Saya memang membatasi dalam jumlah itu dan hanya pada pagi, siang, dan sore. Saya juga mulai membatasi porsi makan, porsinya saya kecil-kecilkan. Mengonsumsi nasi juga saya batasi hanya sekali dan jumlah sedikit. Itu saya sebut dengan menghormati petani padi," kata dia sambil tertawa.

Kembali pada kopi, kebiasaan mencicipi kopi juga dia tularkan kepada teman-temannya di kantor, termasuk ia menyediakan manual grinder.

Kopi-kopi yang dibawanya dari berbagai daerah itu selalu ditaruh di kantor agar cepat habis.

"Supaya teman-teman ikut mencicipi dan biasanya akan habis dalam waktu dua hari karena kopi yang sudah dibuka dan teroksidasi, lama-lama kualitasnya menurun," kata dia.

Kecintaan pada kopi lokal membuatnya ingin belajar menjadi barista sebab sampai sejauh ini ia belum bisa membuat kopi hingga mampu menimbulkan cita rasa yang pas.

Secara kebetulan Bekraf bekerja sama dengan lembaga sertifikasi barista.

"Nah mungkin nanti saya akan ikut di itu. Bukan untuk sertifikasi, tapi mengejar bisa saja," kata lelaki yang akan berulang tahun pada 21 Januari mendatang.

Dia pun tidak memiliki kopi favorit. Segala kopi dijajalnya, mulai kopi bajawa, gayo, hingga jawa.

"Saya belum punya banyak pengalaman sehingga layak memfavoritkan barista ataupun kopi tertentu, tetapi yang pasti saya menyukai semua jenis kopi Indonesia dan sudah lama meninggalkan kopi industri," kata lelaki yang menyebut dirinya sebagai anggota NKOTB atau New Kids on The Bureaucracy itu.

Lari jarak jauh

Lulusan SMA Taruna Nusantara, Magelang, itu juga tengah menyukai olahraga barunya, lari jarak jauh.

"Itu sebenarnya saya ketularan istri, Ade Novita, yang suka olahraga termasuk lari jarak jauh. Padahal buat saya awalnya, buat apa lari jauh-jauh, bikin capai saja, tapi lama-lama ketagihan. Apalagi sekarang ada aplikasi yang mendukung, kita bisa pamer tuh," katanya tergelak.

Dia pun telah meraih berbagai penghargaan dalam kejuaraan lari jarak pendek semasa sekolah hingga saat dia bekerja di biro hukum.

Meski semakin sibuk, lelaki yang sangat disiplin itu tetap meluangkan waktu untuk terus berlari setidaknya tiga kali dalam sepekan.

"Saya suka berlari di sekitar Senayan karena treknya panjang, banyak pepohonan, dan juga banyak orang yang juga berlari sehingga memotivasi kita," ucapnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya