Headline

Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.

Chord dan Lirik Lagu Angin Pujaan Hujan - Payung Teduh: Makna dan Fakta Menarik

Thalatie K Yani
24/8/2025 06:43
Chord dan Lirik Lagu Angin Pujaan Hujan - Payung Teduh: Makna dan Fakta Menarik
Payung Teduh(Instagram)

Lagu Angin Pujaan Hujan dari Payung Teduh adalah salah satu karya indie folk yang memikat hati pendengar. Dirilis pada tahun 2010 dalam album Dunia Batas, lagu ini menggabungkan nuansa keroncong, folk, dan jazz yang khas. Artikel ini akan membahas chord, lirik, makna lagu Angin Pujaan Hujan, serta fakta menarik di balik penciptaannya. Cocok untuk pemula yang ingin memainkan lagu ini di gitar!

Chord Gitar Angin Pujaan Hujan (Kunci Dasar E)

Berikut adalah chord gitar sederhana untuk lagu Angin Pujaan Hujan. Chord ini mudah dipelajari, terutama untuk pemula.

[Intro]
E  B  E  B  E  B  E  B
[Verse]
E                Am      D
Datang dari mimpi semalam bulan bundar
E                Am      D      G
Bermandikan sejuta cahaya di langit yang merah
E        Am       Cm      Bm      E      Am      Cm  D
Ranum seperti anggur wajahmu membuai mimpiku
[Chorus]
E           Am
Sang pujaan tak juga datang
E           Am
Angin berhembus bercabang
G#m     C#m     F#m     Am  B
Rinduku berbuah lara
E           Am
Sang pujaan tak juga datang
E           Am
Angin berhembus bercabang
G#m     C#m     F#m     Am  B  E  Am  B
Rinduku berbuah lara, uh lara
[Interlude]
E  Am  E  Am  G#m  C#m  F#m  Am  BE  Am  E  Am  G#m  C#m  F#m  Am  B
[Chorus]
E           Am
Sang pujaan tak juga datang
E           Am
Angin berhembus bercabang
G#m     C#m     F#m     Am  B
Rinduku berbuah lara
E           Am
Sang pujaan tak juga datang
E           Am
Angin berhembus bercabang
G#m     C#m     F#m     Am  B  E
Rinduku berbuah lara, uh lara
Am  B  E  Am  B
Uh lara, uh lara
G#m     C#m     F#m     Am  B  E
Rinduku berbuah lara, uh lara
[Outro]
E  B  E  B  E  B  E  B    

Gunakan capo pada fret 2 jika ingin menyesuaikan nada dengan vokalmu. Pastikan memainkan chord dengan tempo lembut untuk menangkap nuansa syahdu lagu ini.

Lirik Lagu Angin Pujaan Hujan

Berikut adalah lirik lengkap lagu Angin Pujaan Hujan yang penuh dengan makna mendalam:

Datang dari mimpi semalam bulan bundar
Bermandikan sejuta cahaya di langit yang merah
Ranum seperti anggur wajahmu membuai mimpiku

Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara, uh lara

(Interlude)

Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara
Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara, uh lara
Uh lara, uh lara
Rinduku berbuah lara, uh lara

Makna Lagu Angin Pujaan Hujan

Makna lagu Angin Pujaan Hujan berkisah tentang kerinduan mendalam seseorang terhadap pujaan hatinya yang tak kunjung datang. Lagu ini menggambarkan perasaan patah hati, baik karena cinta bertepuk sebelah tangan maupun pengkhianatan, seperti perselingkuhan. Baris seperti “Ranum seperti anggur wajahmu membuai mimpiku” menunjukkan kekaguman terhadap sosok yang dicintai, namun diiringi kekecewaan karena harapan tersebut sirna. Frasa “angin berhembus bercabang” dan “rinduku berbuah lara” mencerminkan perasaan yang bercampur antara harapan dan kesedihan.

Lagu ini menggunakan kiasan indah, seperti wajah yang “ranum seperti anggur” untuk menggambarkan pesona pujaan hati, serta “langit yang merah” yang melambangkan emosi yang kuat. Nuansa melankolis ini diperkuat dengan alunan musik yang lembut, membuat pendengar terhanyut dalam cerita cinta yang penuh luka.

Fakta Menarik di Balik Lagu Angin Pujaan Hujan

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang lagu ini yang mungkin belum kamu ketahui:

  • Pencipta dan Vokalis Awal: Lagu ini diciptakan oleh Mohammad Istiqomah (Is), vokalis awal Payung Teduh. Meski Is keluar dari band, lagu ini tetap menjadi salah satu karya ikoniknya.
  • Perpaduan Genre: Angin Pujaan Hujan memadukan elemen keroncong, folk, dan jazz, menciptakan suara khas Payung Teduh yang sulit ditiru.
  • Album Dunia Batas: Lagu ini adalah bagian dari album Dunia Batas (2010), yang dirilis di bawah label Ivy League Music. Album ini menandai awal kepopuleran Payung Teduh di kancah musik indie Indonesia.
  • Perubahan Formasi Band: Payung Teduh awalnya bernama Parade Hujan dan dibentuk pada 2007. Setelah Is keluar, band ini menambahkan vokalis baru, Marsya Ditia, namun lagu ini tetap identik dengan suara Is.
  • Popularitas Abadi: Meski sudah lebih dari satu dekade, lagu ini masih sering diputar dan dinyanyikan di kafe, acara musik, hingga media sosial, menunjukkan daya tariknya yang tak lekang oleh waktu.

Cara Memainkan Chord untuk Pemula

Untuk memainkan Angin Pujaan Hujan, fokus pada transisi antar chord seperti E, Am, D, dan G. Latih strumming dengan pola lembut untuk menyesuaikan tempo lagu. Jika kamu kesulitan dengan chord G#m atau C#m, coba gunakan capo atau transposisi ke kunci C untuk versi lebih sederhana:

[Intro]
C  G  C  G  C  G  C  G
[Verse]
C                Fm      A#
Datang dari mimpi semalam bulan bundar
C                Fm      A#     D#
Bermandikan sejuta cahaya di langit yang merah
C        Fm       G#m     Gm      C      Fm      G#m  A#
Ranum seperti anggur wajahmu membuai mimpiku    

Versi ini lebih ramah untuk pemula karena menghindari chord yang kompleks.

Mengapa Lagu Ini Begitu Populer?

Kombinasi lirik puitis, melodi yang menenangkan, dan makna lagu Angin Pujaan Hujan yang mendalam membuatnya disukai banyak orang. Lagu ini sering menjadi pengiring momen santai atau refleksi, terutama bagi mereka yang pernah merasakan patah hati. Popularitasnya di media sosial, seperti cover gitar di YouTube, juga membantu lagu ini tetap relevan.

Jika kamu ingin mempelajari lebih banyak tentang Payung Teduh atau chord lagu-lagu lain, jangan ragu untuk mengeksplorasi koleksi mereka di album Dunia Batas. Semoga artikel ini membantu kamu memahami makna lagu Angin Pujaan Hujan dan memainkannya dengan gitar!



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya