Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
AKTOR kawakan Gusti Randa, 51, merasa miris sebab banyaknya aktor dan aktris pekerja industri film yang tidak mengerti hukum dan undang-undang. Padahal, hal tersebut justru merugikan bagi para pekerja film. Salah satu contoh yang dia soroti ialah keengganan aktor atau aktris untuk membaca setiap detail kontrak yang ditawarkan kepada mereka. "Sering saya temui masalah seperti ini sehingga ketika aktor tanda tangan kontrak, ikatan dalam isi kontraknya ternyata macam-macam dan merugikan," ucap Gusti saat berkunjung ke Kantor Media Group, Jakarta, Senin (28/11).
Tidak jarang, lanjut dia, isi kontrak menyatakan bayaran yang diterima para pekerja dihitung berdasarkan naskah. Padahal, satu naskah bisa menghasilkan lebih dari satu episode. Hal itu dikatakan pria berdarah Minangkabau tersebut sebagai hal yang merugikan. Untuk itulah, diperlukan perubahan perilaku dari para pekerja industri film agar dapat melek hukum. "Tidak boleh lagi ada alasan karena terlalu sibuk, tidak mau baca, dan cermati undang-undang, apalagi undang-undang perfilman," imbuh dia. (Ric/H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved