Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Ariska Putri Pertiwi Bertekad Bawa Pulang Mahkota

Retno Hemawati
07/10/2016 07:10
Ariska Putri Pertiwi  Bertekad Bawa Pulang Mahkota
(MI/Retno Hemawati)

TAHUN ini merupakan kali kedua bagi Yayasan Puteri Indonesia untuk mengirimkan wakil guna berlaga di ajang Miss Grand International. Wakil kali ini ialah Ariska Putri Pertiwi, atau akrab disapa Ika Pertiwi, perempuan kelahiran Lhokseumawe, Aceh, berusia 21 tahun. Ika akan mengikuti kontes kecantikan yang bakal berlangsung di Las Vegas, Amerika Serikat (AS).

Ia akan bersaing dengan sesama finalis dari 87 negara. Sebelumnya para kontestan akan menjalani masa karantina Miss Grand International 2016 pada 8 Oktober, dan babak grand final akan digelar pada 25 Oktober di West Gate Las Vegas Resort & Casino. Untuk menuju karantina dan grand final, Ika melakukan banyak persiapan, salah satunya belajar merias wajah dan rambut sendiri.

"Sejak awal terpilih menjadi runner-up ketiga Putri Indonesia, saya sudah melatih untuk melakukan persiapan, yakni dengan melakukan perawatan kecantikan luar dan dalam di Taman Sari Royal Heritage Spa dan belajar merias wajah dan rambut sendiri yang langsung diajarkan tim make up artist dari Moor’s Professional Make Up," ungkap Ika di Graha Mustika Ratu, Rabu (5/10).

Ika juga mendapat banyak pembekalan di berbagai bidang, seperti table manner dari Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Mooryati Soedibyo, pembekalan tentang isu terkini, filosofi oleh Ketua Umum Yayasan Puteri Indonesia Wardiman Djojonegoro, kelas bahasa Inggris dengan native personals oleh International Language Program, dan kelas public speaking oleh Choky Sitohang.

Selain itu, untuk persiapan dasar seperti catwalk dan sistem perlombaan, Ika mengaku sudah memiliki bekal yang cukup karena sebelumnya sudah mengikuti ajang Putri Indonesia. "Jadi sebenarnya tidak terlalu jorjoran lagi karena waktu di daerah sudah pernah melatih diri dari nol sampai kemarin puncaknya di Jakarta waktu karantina Putri Indonesia. Jadi untuk yang sekarang tinggal persiapan mental dan fisik saja sih," jelas Ika. Dia pun berujar, mengikuti ajang ini merupakan perwujudan mimpinya.

"Pertama kali dapat telepon dari Yayasan Puteri Indonesia bahwa saya akan mewakili Indonesia di Miss Grand International 2016 rasanya tuh enggak bisa bilang apa-apa. Senang banget. Mimpi saya terwujud. Saya benar-benar mau mengerahkan seluruh kemampuan saya untuk Indonesia. Selebihnya saya serahkan kepada Tuhan karena Dia yang melengkapi segala usaha saya," tambah mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sumatra Utara itu.

Royal sigokh
Target utama Ika dalam ajang itu ialah membawa mahkota ke Indonesia. Jika tidak, Ika bertekad untuk membawa sesuatu ke Indonesia, apa pun itu. Selain itu, Ika akan membawa budaya, pariwisata, dan hal-hal yang berkaitan dengan Indonesia ke kancah internasional tersebut.

Namun, untuk ajang Miss Grand International yang lebih menekankan pada perdamaian dan penghentian peperangan, Ika justru ingin negara lain melihat keunikan Indonesia dari segala aspek. Untuk itu, Yayasan Puteri Indonesia kembali memercayai Dynand Fariz untuk menciptakan kostum nasional khas Lampung yang bertemakan Royal sigokh.

Sigokh merupakan mahkota khas Lampung dan menjadi simbol keagungan budaya setempat yang dikenakan kebayan (pengantin) serta bangsawan. Di samping itu, Ika akan membawa evening gown karya desainer lokal berbakat Anaz Khairunas dengan tema Dewata serta membawa evening gown batik karya Alleira. (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya