Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
PRODUSER film kebanggaan Indonesia, Mira Lesmanawati, 52, menyambut baik film Indonesia mulai laris di negeri sendiri.
Meski demikian, menurutnya, ada hal yang lebih penting jika dibandingkan dengan sekadar kesuksesan film secara omersial. "Yang lebih penting adalah cerita yang akan disampaikan, bukan cuma pesan-pesan yang ingin disampaikan, melainkan juga sinema itu sendiri. Jika bicara sinema Indonesia, harus membawa wajah Indonesia dengan persoalan-persoalan yang ada. Apakah itu bentuk pop atau tidak, itu tidak masalah," kata dia kepada Metrotvnews.com, saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, belum lama ini. Menurutnya, sinema Indonesia merupakan potret wajah negeri ini. "Kita plural, beragam. Keberagaman itu harus dirayakan di sinema Indonesia. Itu sebabnya kami senang bikin film mengangkat berbagai daerah. Jadi, tidak terpaku di satu tempat," kata anak tokoh jazz Indonesia, Jack Lesmana, itu.
Tahun 2016 menjadi tahun yang manis jika dilihat dari gejolak penonton film Indonesia. Setidaknya ada lima film Indonesia yang rilis pada tahun ini yang tiketnya terjual lebih dari 1,8 juta. Itu termasuk film legendaris Ada Apa dengan Cinta (AADC) yang dibuat sekuelnya Ada Apa dengan Cinta 2 (AADC 2) oleh Miles Productions.
Film itu secara resmi ditonton lebih dari 3,6 juta penonton di tiga negara di Asia Tenggara. Kesuksesan itu juga diikuti film legendaris lainnya, Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 yang belum lama ini dirilis. Film itu bahkan menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa dengan menembus angka 5 juta penjualan tiket.
Pilihan
Meski demikian, Mira berpesan agar para sineas tidak terpacu pada satu genre film yang meledak. Menurutnya, hal itu akan memberi dampak buruk bagi sinema Indonesia. "Karena kami percaya setiap penonton diberi pilihan. Film Athirah adalah film pilihan. Bahaya jika melihat satu film berhasil lalu semua film ke arah situ dan film Indonesia seragam," tegasnya. Film Athirah merupakan produksi film terbaru yang dibuatnya bersama dengan sutradara Riri Riza.
Film itu mulai tayang serentak di bioskop Indonesia mulai hari ini. Miles Films atau Miles Productions, rumah produksi tempat Mira berkarya, memang dikenal peka terhadap ragam isu dari berbagai daerah di Indonesia.
Contohnya film Laskar Pelangi yang menggambarkan kehidupan masyarakat di Bangka Belitung, film Sokola Rimba yang mengangkat kisah pengajar (Butet Manurung) yang mendedikasikan hidupnya untuk mengajar masyarakat suku anak dalam di Jambi, dan juga Atambua 39 Derajat Celcius. Ketertarikan istri aktor Mathias Muchus itu pada isu keberagaman pada awalnya dituangkan saat memproduksi 13 episode dokumenter drama berjudul Anak Seribu Pulau. Anak Seribu Pulau disiarkan lima stasiun televisi swasta Indonesia. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved