Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Film Naga Naga Naga Hadirkan Pesan Penting Lewat Balutan Komedi

Basuki Eka Purnama
09/6/2022 09:00

FILM Naga Naga Naga, yang akan tayang di bioskop pada 16 Juni, tidak hanya menampilkan komedi yang menghibur penonton tetapi juga menyelipkan pesan penting dalam kemasan yang disampaikan secara ringan.

"Saya pribadi waktu lagi baca skripnya, saya lihat ini menarik banget ya karena film Naga Naga Naga bukan hanya komedi saja dan bukan cuma drama saja, tapi dia banyak pesan yang menyentil," kata Uli Herdiansyah, yang berperan Ronny dalam film tersebut, saat menghadiri gala premiere di bioskop XXI Epicentrum, Jakarta, Rabu (8/6) malam.

Menurut Uli, sekuel ketiga dari film Nagabonar itu turut menyentil permasalahan-permasalahan seperti kesenjangan generasi (generation gap) dalam sebuah keluarga serta memotret keadaan ekonomi dan politik.

Baca juga: Fedi Nuril Mengaku Terkejut Ditawari peran Aswatama di Satria Dewa: Gatotkaca

"Banyak pesan-pesannya. Tapi saya rasa benang merahnya adalah film ini bicara banyak mengenai kemanusiaan. Itu yang menarik dari film Naga Naga Naga," ujarnya.

Sekuel ketiga dari film Nagabonar itu berfokus pada konflik keluarga yang dipicu dari keengganan Monaga (Beby Tsabina) untuk melanjutkan dan mendapatkan sekolah menengah yang baru. 

Pertemuannya dengan Nira (Zsa Zsa Utari) mendorongnya untuk bersekolah kembali.

Di tengah-tengah sikap yang ditunjukkan Monaga, pertentangan antargenerasi dalam keluarga Naga pun terjadi. Sang kakek, Nagabonar (Deddy Mizwar), membantu cucunya memilih sekolah baru.

Namun, di sisi lain, pilihan Monaga tidak disetujui oleh ibunya, Monita (Wulan Guritno). Sementara sang ayah, Bonaga (Tora Sudiro), harus berdiri di antara pertentangan-pertentangan dalam keluarganya.

Merespon konflik cerita dalam Naga Naga Naga, Wulan berpendapat bahwa permasalahan mengenai pola pengasuhan anak serta perbedaan pandangan dengan pasangan yang tergambar di film tersebut juga pernah dialami oleh dirinya sebagai ibu, termasuk juga dapat dialami oleh orangtua lainnya.

"Tapi kan yang terpenting adalah gimana akhirnya kita mencari jalan tengah dan yang terutama adalah yang terbaik untuk anaknya. Bisa dilihat di filmnya, akhirnya mereka dapat solusi bersama dan semuanya bahagia," katanya.

Sementara itu, Deddy Mizwar, selaku sutradara sekaligus pemain, menekankan pentingnya kolaborasi antargenerasi atau apapun latar belakangnya untuk mencintai tanah air dan membangun bangsa yang terepresentasi dalam film Naga Naga Naga.

"Jadi cintai tanah air ini bukan hanya laki-laki, perempuan juga. Bukan hanya orangtua, kaum milenial juga," pungkasnya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya