Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
AKTRIS, model, sekaligus publisis Asmara Siswandari atau yang dikenal dengan nama Kenes Andari, 36, menyambut baik 1 Juni ditetapkan sebagai Hari Lahir Pancasila. Dia kemudian bercerita mulai hafal Pancasila sejak duduk di bangku sekolah dasar. "Saat itu kan ada pelajarannya, jadi kita harus hafal Pancasila, tetapi saya paham benar ketika sekolah menengah pertama (SMP)," kata istri disjoki Winky Wiryawan itu. Dia kemudian bercerita, saat SMP, barulah tumbuh pemahaman terhadap Pancasila karena ia mempelajari hingga ke butir-butir. "Dengan mempelajari butir-butirnya, hafal, kemudian ulangan, pengertiannya lebih mudah dipahami," kata dia.
Pancasila juga membuatnya semakin memahami arti toleransi. Hal itu diperkuat dengan pengalaman hidupnya semasa sekolah dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. "Saya sekolah swasta dari SD hingga SMA di sekolah yang berbasis agama," kata dia. Kenes kemudian menjelaskan saat SD, dia bersekolah di SD Budi Waluyo dengan pendidikan agama Islam, SMP di Tirta Martha dengan pendidikan agama Kristen, dan SMA di Tarakanita I dengan pendidikan agama Katolik. "Dengan dasar pendidikan agama yang berbeda, saya belajar menghargai perbedaan. Dengan dasar pendidikan agama yang setiap pindah sekolah berbeda, saya semakin menghargai keyakinan orang lain," jelasnya.
Terkait dengan wacana 1 Juni akan ditetapkan sebagai hari libur nasional, dia masih ragu-ragu. "Saya ragu karena saya belum tahu pertimbangan libur nasional itu apa. Kalau 17 Agustus itu karena ada upacara dan banyak lomba untuk memeriahkan hari kemerdekaan. Jadi kita lihat nanti tujuan libur itu apa," kata Kenes. Dia juga mengaku rindu upacara bendera. Upacara bendera terakhir yang diingatnya ialah ketika masa sekolah. Saat upacara bendera, dia mendapatkan beberapa peran secara bergantian. Sesekali dia mendapatkan bagian untuk meniup seruling lagu Mengheningkan Cipta, kadang-kadang menjadi pemimpin upacara, atau juga menjadi salah satu pasukan pengibar bendera. "Padahal, saat upacara, beberapa kali saya mimisan karena panas, tapi ternyata sekarang kangen juga. Kangen mendengarkan dan menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya," kata dia saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.
Budi pekerti
Selain rindu upacara, dia berpendapat sangat penting pendidikan budi pekerti diajarkan kembali di bangku sekolah. "Pendidikan budi pekerti itu penting diajarkan sejak kita masih kecil karena itu yang akan membentuk kita seperti sekarang ini," kata dia. Meski demikian, dia memahami betul nilai-nilai yang dianut setiap generasi berbeda. "Nilai yang saya anut berbeda dengan zaman nenek atau ibu saya. Saya juga berbeda dengan anak-anak zaman sekarang. Akan tetapi, budi pekerti itu tidak hanya diajarkan di sekolah, orangtua juga harus terlibat," kata nomine pemeran pembantu wanita terbaik FFI 2012 itu. Kenes yang saat ini sedang bergiat aktivitas lari baru saja di-endorsed sebuah brand produk peralatan olahraga. "Saya merasa bersyukur karena ada brand yang mendukung aktivitas saya. Saya perlu dan butuh. Kami berkomitmen saling mendukung," tutup mantan penyiar radio itu. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved