Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
PENYANYI dangdut Hartini Erpi Nurjanah, 41, telah terpilih menjadi duta sanitasi Indonesia sejak 2015. Dia mengaku saat ini masih akan terus berusaha membangun kepedulian pada masyarakat agar semakin memperhatikan kesehatan, termasuk di dalamnya persoalan sanitasi yang masih belum mendapatkan solusi total di Indonesia.
“Ini sesungguhnya sebuah panggilan yang sangat individual dan emosional. Bagaimana saya sebagai bagian dari masyarakat mencoba untuk membuat mereka juga mengerti demi kepentingan mereka sendiri dan lingkungannya,” kata Ikke kepada Media Indonesia saat dijumpai dalam acara USAID Iuwash di Jakarta, Rabu (11/5).
Perhatiannya terhadap kondisi sanitasi dan air bersih di Indonesia juga membuatnya ditunjuk menjadi duta sanitasi Indonesia sejak akhir 2015. Pokja AMPL (Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) dan Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menjadi instansi yang menunjuk Ikke dalam kegiatan tersebut.
Keterbatasan air
Pengalaman Ikke terhadap kondisi keterbatasan air bersih dan sanitasi sehat dikatakannya terjadi ketika ia bertumbuh bersama keluarga di kawasan Pademangan Timur, Jakarta Utara.
Ia dan seluruh warga yang besar di lingkungan sangat sederhana tersebut sangat mengandalkan kali sebagai lokasi buang air besar (BAB). Padahal, banyak aktivitas warga lain juga dilakukan di sana, termasuk mandi, mencuci pakaian, dan mencuci bahan makanan.
Trauma akan kondisi lingkungan dengan sanitasi yang buruk membuat pelantun lagu Terlena itu merasa perlu melakukan sesuatu bagi warga yang masih mengalami kondisi serupa saat ini.
Ia mengatakan sangat ingin membagi pengalamannya ketika masih harus melakukan kegiatan buang air besar sembarangan (BABS) semasa kecil hingga remaja.
“Ya, saya pelaku BABS sejak kecil hingga menjelang remaja,” ungkap ibu Siti Adira Kinaya itu.
Ia mengatakan kondisi tersebut ia alami akibat keterbatasan air dan toilet di rumah. Dengan begitu, ia harus melakukan BAB di sekitar kali yang terletak cukup jauh dari rumah yang ia dan keluarganya huni. Hal tersebut dilakukannya setiap hari karena sepanjang berjalannya waktu belum juga ada perbaikan berarti akan sanitasi serta edukasi yang cukup pada masyarakat.
“Lumayan, harus lewat-lewat jembatan dulu. Lumayan rawan juga jadi harus selalu dikawal orangtua,” tutur lulusan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jayabaya itu.
Diceritakannya, hal tersebut tidak terlalu menyita perhatiannya semasa kecil. Namun, ketika telah lebih dewasa dan mengerti arti pentingnya kebersihan, ia mengaku jadi sangat menaruh perhatian terhadap isu air bersih dan sanitasi.
“Pengalaman membuat saya mengerti bagaimana sulitnya bila kita harus mengalami keterbatasan dalam ketersediaan air,” ungkap penyanyi yang selalu tampil menghindari pakaian yang norak, goyangan yang seronok, dan lirikan yang genit itu. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved