Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PENYANYI dan aktris Shafa Tasya Kamila, 23, mengaku sangat mendukung rencana pemerintah yang akan menerapkan program plastik berbayar.
Tasya mengatakan hal itu sangat baik dilakukan agar Indonesia menjadi negara yang bersih dan bebas sampah.
"Iya aku setuju banget. Harus sama-sama berusaha terapkan supaya bisa berjalan. Lagi pula kan lebih praktis bawa tas sendiri daripada pakai plastik," ungkap aktris kelahiran 22 November 1992 ini.
Namun, sayangnya, harga minimal yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp200 menurutnya kurang gereget.
Menurut pendapatnya, seharusnya pemerintah bisa menerapkan Rp5.000 untuk sebuah kantong plastik.
"Harga Rp200 itu kurang efektif dan kurang gereget. Kalau Rp5.000 per orang kan jadi mikir," kata Tasya kepada Media Indonesia.
Mikir yang dimaksud Tasya ialah para pembeli di toko ritel akan mempertimbangkan dan memilih untuk membawa tas kain atau tas yang bisa digunakan lagi daripada harus membuang Rp5.000.
Tasya telah menjadi duta lingkungan hidup sejak 2005. Saat itu, ia masih duduk di bangku SMP.
"Saat itu, saya masih kecil dan penunjukan itu justru menjadi pemicu. Saya diberi tanggung jawab dan saya juga suka belajar. Jadi, saya belajar dan semakin jatuh cinta pada lingkungan," kata dia.
Kecintaannya pada lingkungan diwujudkan dengan langkah-langkah kecil, seperti selalu membawa botol minum, kotak bekal makanan, membawa tas sendiri, dan menggunakan baterai yang bisa diisi ulang.
"Selain itu, ia memilah sampah yang organik dan anorganik. Yang anorganik bisa didaur ulang. Seandainya tidak ada waktu untuk daur ulang, bisa kita berikan ke penggerak lingkungan yang bisa memanfaatkan sampah," kata bintang film Mall Klender ini.
Namun, dia menegaskan butuh komitmen yang kuat untuk menyelamatkan lingkungan.
"Jadi, sebenarnya harus dilakukan dengan terlebih dulu berkomitmen untuk tidak menimbulkan sampah plastik serta sebisa mungkin tidak menggunakannya meskipun dikasih gratis," ungkapnya.
Media sosial
Selain itu, penyanyi yang terkenal lewat lagu Anak Gembala ini juga mengatakan turut menyosialisasikan diet plastik kepada orang-orang terdekat.
Dia juga mengampanyekan gerakan menuju Indonesia bebas sampah 2020 melalui berbagai akun media sosialnya.
"Sejauh ini responsnya selalu positif. Saya juga bakal bantu supaya makin banyak orang yang tahu aturan ini. Salah satunya lewat media sosial," tambah Tasya yang ingin melanjutkan studi S-2 di bidang public policy atau public administration ke Amerika.
Dia juga senang semakin banyak yang mendukung dan terlibat dalam kampanye #Bebassampah2020 yang dilakukannya kemarin di Bundaran Hotel Indonesia.
Selain komitmen, dia juga berpendapat terdapat hal yang tidak kalah penting, yakni mengubah perilaku.
"Kampanye antiplastik itu gampang untuk diomongin, tapi mengubah perilaku itu lebih sulit dan lebih menantang. Tapi saya tetap akan serius membantu untuk menuntaskan permasalahan sampah dan menjadi salah satu fokus yang ingin saya kerjakan," tutup dia. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved