Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DONALD Trump mungkin saja mengagumi Adele.
Namun, diva asal Inggris itu bukanlah fan kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu.
Seperti dikutip the Guardian, Adele bahkan menegur konglomerat AS itu untuk tidak menggunakan lagunya dalam kampanye politik.
Saat berkampanye pada acara Kaukus Iowa, belum lama ini, Trump menggunakan lagu milik Adele, Rolling into Deep dan Skyfall.
Hal itu menimbulkan polemik di media sosial.
Banyak fan Adele yang mengecam tindakan tersebut karena mereka yakin Trump tak meminta izin dari sang penyanyi.
"Adele tidak pernah mengizinkan lagunya dipakai untuk kampanye politik," kata juru bicara Adele, saat menanggapi polemik tersebut.
Pernyataan itu jelas menunjukkan bahwa Adele tidak mendukung atau bukan simpatisan Trump.
Kaukus Iowa merupakan acara pemilihan saat penduduk Negara Bagian Iowa memilih calon presiden dari partai Demokrat maupun Republik.
Kaukus Iowa merupakan tahap pertama dalam proses pemilihan presiden Amerika Serikat.
Kaukus itu hanyalah sebuah pertemuan sederhana, terbuka bagi semua penduduk yang telah terdaftar sebagai pemilih.
Pertemuan itu sering diselenggarakan di gereja, sekolah, perpustakaan, dan bahkan rumah pribadi.
Kaukus itu bukan satu-satunya kantong suara bagi setiap kandidat karena masih ada puluhan wilayah lainnya yang harus mereka kuasai.
Trump yang bersaing dengan Hillary Clinton dari Partai Demokrat kerap menggunakan lagu-lagu pop dan rock dalam kegiatan politiknya. Namun, dia tak pernah meminta izin dari sang musisi.
Neil Young dan vokalis Aerosmith, Steve Tyler, telah berulang kali mengingatkannya untuk berhenti menggunakan lagu mereka.
Pengacara Tyler bahkan telah melayangkan gugatan kepada tim kampanye Trump.
"Trump tidak mendapat izin menggunakan lagu Dream On milik klien kami atau lagu-lagu dia yang lain. Hal itu akan memberi kesan klien kami merupakan pendukung Tuan Trump," sebut pengacara Tyler.
Michael Stripe, personel REM, bahkan terus terang memaki Trump sebagai orang kerdil yang haus kekuasaan.
"Jangan gunakan musik kami atau suara saya untuk sandiwara tolol yang Anda mainkan," tegas Stripe dalam sebuah pernyataan.
Stripe berang karena dalam salah satu kegiatan kampanyenya, Trump menggunakan lagu REM It's the End of the World as We Know It (and I Feel Fine), tanpa seizin personel maupun manajer band itu.
Di Amerika Serikat, untuk memainkan/memutar rekaman lagu untuk kegiatan politik, promotor perlu mendapat izin dari agen lisensi, baik itu ASCAP (asosiasi profesional pencipta lagu, komposer, dan label rekaman), BMI (Broadcast Music, Inc), atau pun SESAC (organisasi yang melindungi hak-hak performance dari musisi dan pencipta lagu).
Namun, dalam UU Federal AS, para agen lisensi itu tidak bisa menolak jika ada pihak yang mengajukan izin untuk menggunakan lagu itu asalkan sesuai dengan bayaran yang disepakati. Dio/M-5
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved