Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
BENCANA tsunami yang menimpa grup band Seventeen saat tampil di Tanjung Lesung, Banten, pekan lalu, ikut membuat trauma Armada. Band yang dikenal lewat lagu Pemilik Hati itu jadi khawatir menerima tawaran manggung yang mengambil lokasi di dekat pantai.
Grup yang dibentuk pada 2007 silam itu khawatir musibah tsunami yang menimpa rekan-rekannya di band Seventeen terulang. "Trauma pasti ada, apalagi kita Tahun Baru juga manggung di Pantai Karnival Ancol," ucap Rizal, vokalis Armada, saat berbincang di Jakarta, Selasa (25/12) lalu.
Rasa trauma itu juga dialami teman-teman musikus lainnya. "Semua teman musikus pasti ngerasain kayak gitu. Indonesia sering terkena bencana ya," tambah Andit, drumer Armada.
Meski demikian, sebagai musikus, Armada mengaku tetap bertindak profesional dan akan tetap menjalankan tugas. Mereka percaya bahwa semuanya sudah diatur Tuhan. "Rezeki, maut, dan jodoh itu di tangan Allah. Kita berserah ajalah," kata Rizal.
Armada pun berharap kejadian yang menimpa Seventeen merupakan yang terakhir kali. "Semoga kejadian di Banten kemarin menjadi yang terakhirlah," tutup Rizal.
Seperti diketahui, tiga dari empat personel Seventeen menjadi korban dalam bencana tsunami di Selat Sunda, Sabtu (22/12) lalu. Sang vokalis, Riefian Fajarsyah, berhasil selamat.
Saat bencana terjadi, Seventeen sedang menunaikan tugas untuk menghibur peserta gathering BUMN listrik. Baru dua lagu dimainkan, tiba-tiba air datang menerjang dari belakang panggung yang berdekatan dengan laut dan mengempas semuanya. (Ant/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved