Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Indra Bekti Medsos untuk Cari Rezeki

Abdillah Muhammad Marzuqi
03/11/2018 05:05
Indra Bekti Medsos untuk Cari Rezeki
(MI/ADAM DWI)

KETIKA banyak orang yang apatis terhadap media sosial (medsos) karena dianggap sebagai pemicu perpecahan dan penyebaran kebohongan, Indra Bekti, 40, punya anggapan berbeda.

Bagi pembawa acara, penyanyi, dan aktor tersebut, medsos ibarat sebilah pisau. Senjata tajam itu bermanfaat bila digunakan secara benar. Sebaliknya, pisau juga bisa menjadi alat untuk melakukan kejahatan.

"Media sosial kan seperti pisau yang tergantung bagaimana memakainya. Pisau itu bisa dipakai untuk hal yang baik, bisa juga untuk kejahatan," ujar laki-laki bernama lengkap Bekti Indra Tomo itu, saat ditemui beberapa waktu lalu.

Terkait dengan maraknya penyalahgunaan medsos untuk menyebarkan berita bohong, pencemaran nama baik, bahkan pornoaksi, laki-laki yang dikenal dengan kepiawaiannya mencairkan suasana itu, menyarankan agar pengguna medsos berhati-hati. Jangan sampai menggunakan medsos untuk sesuatu yang tidak baik.

"Berhati-hatilah, yang namanya medsos juga bisa digunakan untuk hal yang tidak baik. Misalnya, menyebarkan hoaks, menggulirkan hal-hal yang bohong. Itu kan jahat. Memengaruhi orang untuk hal-hal yang tidak baik, melakukan pornoaksi, bahkan mencemarkan nama baik orang lain," sambungnya.

Laki-laki kelahiran Jakarta, 28 Desember 1977 tersebut, memilih menggunakan medsos dengan bijak, antara lain sebagai alat untuk menambah penghasilan, promosi, dan ide komersial.

Ayah dari tiga anak tersebut mengaku beruntung dengan adanya aturan penggunaan medsos. Dengan demikian, perilaku bermedsos bisa menggunakan aturan tersebut sebagai panduan tentang apa yang tidak boleh dilakukan.

"Untungnya sudah ada UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik). Jadi, alangkah baiknya medsos digunakan sebaik-baiknya," sambungnya.

Masih menjanjikan
Demikian pula ketika banyak orang menutup diri dari medsos, Indra malah memanfaatkan media tersebut semaksimal mungkin. Menurutnya, saat ini merupakan era digital dan yang harus dilakukan hanya menjaga agar bisa bermedsos secara positif.

"Aku sih masih memercayai bahwa medsos itu sangat menjanjikan, khususnya kalau digunakan untuk hal-hal yang positif, selama kita bisa memberikan dan menerima informasi dan hal-hal positif," ujarnya.

Ia juga tidak memungkiri banyaknya pandangan miring terhadap medsos, akibat banyaknya konten negatif. Konten negatif membuat publik lelah sehingga memutuskan untuk undur diri dari medsos.

"Banyaknya orang yang belakangan malas menggunakan medsos, antara lain karena mereka lelah lihat konten negatif, termasuk hoaks," tegasnya.

Karena itu, lanjutnya, bagi yang hingga kini masih bermedsos, harus menggunakan iman masing-masing untuk memfilter atau menyisihkan konten mana yang baik dan buruk untuk kita. (H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya