Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
ARTIS sekaligus pegiat lingkungan Nadine Chandrawinata, 34, sedih dan prihatin karena Indonesia tercatat sebagai salah satu penyumbang utama limbah plastik di laut. Keprihatinannya itu sudah dirasakannya sejak lama. Ia pun mengajak publik dunia untuk menolak penggunaan plastik secara serius.
“Saya sangat sedih mengetahui bahwa Indonesia adalah salah satu penghasil sampah plastik di laut terbesar di dunia. Diperkirakan hingga 1,29 juta metrik ton plastik masuk ke lautan dari Indonesia setiap tahun," ujar Putri Indonesia 2005 itu saat berbicara di event Our Ocean Opening Reception 2018 di Nusa Dua, Bali, Minggu (29/10).
Tampil dengan gaun berwarna biru laut, Nadine membiarkan rambutnya yang panjang terurai, hingga menutupi bahu kanannya. Perempuan kelahiran Hannover, Jerman Barat, 8 Mei 1984, berpidato dengan bahasa Inggris, sambil sesekali menebar senyum.
Di matanya, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen mengurangi sampah plastik hingga 70% dan itu hanya bisa tercapai jika produsen atau perusahaan juga ikut andil, dengan tidak memproduksi kemasan plastik. "Kita perlu mendengar komitmen mereka di konferensi ini," cetus istri aktor Dimas Anggara, 30.
Namun, menurut dia, produsen tidak cukup hanya berkomitmen melakukan daur ulang saja, terlebih Indonesia merupakan negara kepulauan yang perairannya akan juga banyak menerima sampah dari arus yang berasal dari laut negara lain.
"Ini merupakan peran penting bagi kita untuk membantu menemukan solusi dari krisis plastik. Kita dapat memulai dengan menolak menggunakan botol plastik, sedotan, dan tas sekali pakai (single-use). Tetapi itu bukan hanya tugas kita. Kita harus menuntut perusahaan berhenti memproduksi lebih banyak plastik di negara dan laut kita.”
Dari hal kecil
Sebagai langkah konkret, Nadine menyerukan untuk menyetop penggunaan plastik dalam keseharian, mulai dengan hal-hal kecil seperti minum tanpa sedotan plastik.
"Kita harus punya sikap dalam penggunaaan plastik di keseharian. Mungkin kayak saya sekarang pakai sedotan stainless untuk mengurangi sampah plastik sedotan," ujar perempuan yang hobi diving itu di akun Instagram pribadinya.
Ia mengaku sejak kecil sudah ditantang ayahnya untuk bisa berkontribusi dalam mengatasi sampah di pantai. Dan baru sekarang ini ia mendapat kesempatan mengampanyekan kebersihan laut.
Dikenal luas sebagai aktris yang peduli isu lingkungan, Nadine pun mengaku merasa terhormat berbicara di forum itu. "Suatu kehormatan menjadi bagian dari Global Ocean Conservation Organization. Mari kita membuat lautan kita menjadi biru, bersih, dan sehat lagi," tulis Putri Persahabatan Miss Universe 2006 itu.
Bukan kali ini saja. Kampanye menolak penggunaan sedotan plastik telah dilancarkan Nadine pada peringatan Hari Bumi pada 22 April lalu. Pada aksi Tolak Sedotan Plastik: Sedotan Plastik enggak Asyik itu, Nadine bersama 300 karyawan Body Shop berjalan mengumpulkan sedotan plastik, botol, dan gelas minuman para pengunjung car free day.
"Sedotan sudah sampai ke laut. Bahkan, ada yang masuk ke hidung lumba-lumba dan penyu," ujar pendiri Yayasan Sea Soldier itu.
Setelah 1 jam lebih berjalan, Nadine dan 300 karyawan Body Shop pun berhasil mengumpulkan 2.548 batang sedotan yang diserahkan ke bank sampah untuk didaur ulang. (Ind/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved