Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Ariska Putri Pertiwi Kembangkan Yayasan Pendidikan

Thomas Harming Suwarta
24/7/2018 02:45
Ariska Putri Pertiwi Kembangkan Yayasan Pendidikan
(MI/ADAM DWI )

RUNNER-UP III Putri Indonesia 2016 Ariska Putri Pertiwi atau akrab disapa Ika, 23, sudah menyelesaikan semua tugas sebagai putri kecantikan.

Namun, bukan berarti tugasnya selesai begitu saja. Ika justru tampil sebagai tokoh di depan publik yang memberikan inspirasi. “Justru karena bekal saya di Putri Indonesia dan ajang internasional sebagai Miss Grand Internasional dengan berbagai pengalaman, saya malah terpacu untuk tetap menjalankan hari-hari saya sedapat mungkin memberi pengaruh bagi orang. Artinya saya tetap memberikan sesuatu yang bernilai bagi publik,” kata Ika saat berbincang dengan Media Indonesia di kawasan Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Perempuan kelahiran Lhokseumawe, 13 Januari 1995 itu, selain sedang berupaya menyelesaikan pendidikan kedokterannya, tengah membantu orangtua mengembangkan yayasan pendidikan milik keluarganya di daerah Riau.

Di sana orangtua Ika memiliki sekolah dari tingkat SD sampai SMA. “Artinya saya memberikan kesadaran pada orangtua terutama agar mengajak anak-anaknya untuk sekolah. Setidaknya saya masih menemukan banyak sekali yang beranggapan bahwa pendidikan itu tidak menjadi hal utama karena yang penting bekerja. Padahal suka tidak suka pendidikan itu jalan untuk mengubah kehidupan. Itu yang saya selalu katakan pada orangtua agar ayo ajak anak-anak sekolah. Toh, saat ini pemerintah juga sangat memperhatikan akses pendidikan yang merata untuk semua masyarakat kita,” cetus Ika yang berencana melanjutkan pendidikan kedokteran dengan mengambil spesialis.

Setelah lahir dari ajang Putri Indonesia yang didukung secara penuh oleh Mustika Ratu kata Ika, dirinya belajar tentang empati. Dia juga mendapatkan pengalaman-pengalaman di dunia internasional seperti membawa spirit perdamaian dengan cara berkesempatan mengunjungi Palestina. Dia ke sana pada akhir 2017, tepatnya tiga bulan sebelum Ika melepaskan Mahkota Miss Grand International 2016 kepada penerusnya.

Ia mengaku saat terpilih menjadi pemenang Miss Grand International 2016, dia bertugas di Bangkok, Thailand, dengan melakukan kunjungan perdamaian ke penjuru dunia, antara lain ke Indonesia, Belanda, Vietnam, Amerika Serikat, Laos, Tanzania, dan daerah konflik Palestina. “Itu semua sangat berkesan terutama saat ke Palestina yang saya tidak sangka-sangka karena cerita yang kita tahu sangat rawan, tapi semuanya bisa dijalankan dengan baik. Di sana saya bertemu dengan para pengungsi, memberi mereka motivasi dan kekuatan,” ungkap Ika.

Calon dokter
Sebagai calon dokter pun, kata Ika, dirinya memiliki modal yang juga dia dapatkan dari sekolah kehidupan selama mengenakan mahkota Miss Grand Internasional dan runner-up III Putri Indonesia 2016. “Itu tidak bisa lepas, ya, karena publik sudah mengenal kita."
Dia menambahkan cerita, saat berjumpa dengan pasien, sering kali mereka mengenalnya dan mengajak berfoto bersama.

"Lebih dari itu, pengalaman saya turut membantu saya dalam tugas sebagai dokter nantinya, ya, soal komunikasi dengan pasien, empati, perasaan berbela rasa semuanya sangat membantu,” kata Ika yang saat ini tengah menjadi coassistant (coas) di sebuah rumah sakit di Medan tersebut. (H-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik