Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Yohana Margaretha Peduli Anak-Anak di Pelosok

Abdillah M Marzuqi
27/5/2018 11:30
Yohana Margaretha Peduli Anak-Anak di Pelosok
(DOK PRIBADI)

JIKA Raja Ampat dibicarakan, Papua, yang langsung terbayang ialah pemandangan pantai dan laut nan indah. Di balik keelokan itu, ternyata masih ada masalah pendidikan.

Masalah itu yang memancing sejumlah pihak untuk datang dan berbagi, termasuk presenter Metro TV Yohana Margaretha. Bersama koleganya, ia pergi ke Raja Ampat untuk berbagi dengan masyarakat di sana pada akhir 2017.

"Kita ke sana untuk menengok dan berbagi, bukan untuk berwisata, dengan warga lokal di Raja Ampat, khususnya anak-anak" terang Yohana kepada Media Indonesia di Jakarta, Kamis (24/5).

Di sana Yohana melihat banyak pihak yang harus dibantu. Tidak perlu menunggu siapa pun untuk berbuat kepada sesama. Karena itu, saat ia merasa memiliki rezeki lebih, ia berkunjung ke pelosok Indonesia untuk bertemu anak-anak.

"Ketika ada rezeki berlebih, saya merasa kenapa kita tidak mengunjungi lokasi-lokasi pelosok di Indonesia. Bertemu dengan anak-anak di sana, berbagi dengan mereka," ujar Yohana.

Saat berwisata pun Yohana menyempatkan melakukan kegiatan sosial. Ketika berlibur ke suatu daerah, sebaiknya kita mampu membawa sesuatu yang berharga bagi mereka. Tidak melulu soal materi, berbagi pemikiran dan wawasan bisa sangat berarti bagi mereka.

"Tidak ada salahnya kita sisihkan waktu untuk bertemu warga lokal. Kita bisa berbagi, kita bisa mengajar, walaupun mungkin sebentar ataupun sehari," ujarnya.

Anak-anak di pelosok, kata Yohana, butuh uluran tangan, wawasan baru, pandangan, dan cerita dari orang di luar wilayah mereka. "Agar mereka memiliki mimpi dan semangat yang lebih tinggi lagi," ucapnya.

Nasionalisme
Selain ikut organisasi sosial, Yohana getol mengikuti organisasi yang terkait dengan pembangunan semangat nasionalisme. "Jadi sebenarnya aku banyak terlibat di banyak organisasi," terang Yohana.

"Banyak sih namanya, ada Bersatu Indonesia, NKRI Influencer, NKRI Harga Mati, tapi rata-rata dua organisasi yang aku geluti terkait dengan kerohanian yang kedua terkait dengan kebangsaan," sambungnya.

Era digital saat ini memegang peranan penting dalam akses informasi yang murah, mudah, dan cepat. Sayangnya, informasi yang beredar liar dan sulit dikendalikan. Segala macam informasi bisa menjadi viral, termasuk hoaks.

"Ini kan era digital. Jadi, kami bareng-bareng ingin menjadi orang yang bisa berbagi sesuatu untuk NKRI. Enggak usah muluk-muluk, kita mengajak anak muda untuk bareng-bareng menyebarkan dan memviralkan hal-hal positif seperti motivasi, antihoaks," tegasnya.

Kondisi itu disikapi perempuan berusia 30 tahun tersebut dengan membuat kampanye-kampanye untuk mengingatkan masyarakat agar bijak bermedia sosial, menyaring informasi, dan berita. "Karena aku hidup di dunia media, otomatis dunia news, yang real news, dan media sosial ini berdekatan sehingga kita punya banyak pandangan untuk bisa terlibat memberikan informasi yang real, yang positif, di kalangan anak muda," ucapnya.

Orangtua

Ternyata jiwa dan semangatnya itu diperoleh dari hasil didikan orangtuanya. Sejak kecil Yohana diajari mencintai negara dan Tanah Airnya. Mereka juga mengajarkan pilihan-pilihan politik dengan menjelaskan alasan logis untuk memilih atau mendukung sesuatu.

"Mencintai Tanah Air itu sudah dipupuk orangtua aku sejak masih kecil," terangnya.

Bahkan, masa kecil Yohana diisi dengan kegiatan positif untuk membentuk mentalnya, salah satunya menari. Ia juga dikenalkan dengan budaya dan sejarah Indonesia. Pola pendidikan itu ternyata masih membekas dalam dirinya dan membentuk karakternya.

"Sampai kuliah aku masih suka menari, aku suka budaya. Aku masih suka sejarah. Walaupun yang aku geluti ilmu pengetahuan alam, ada aspek sosial budaya," terangnya.

"Dengan budaya dan menari, khususnya, kita mengasah rasa dan asa," pungkas Yohana.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya