Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
TOKOH bisnis, penemu, dan industrialis Amerika Serikat, Elon Musk, 46, kembali mencapai ambisi tak terbatasnya dengan menerbangkan roket terkuat pada Senin (5/2). Roket itu ditujukan untuk bisa menerbangkan benda berat keluar angkasa. Proyek itu dimaksudkan untuk menguji benda-benda berat yang bisa diterbangkan keluar angkasa menuju orbit Planet Mars dan menguji durasi ketahanannya.
Itu masih berkaitan dengan ambisi incaran Musk lainnya, yakni membantu lembaga pemerintah milik Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program luar angkasa, National Aeronautics and Space Administration (NASA). NASA berkeinginan mendaratkan manusia pertama kali di Planet Mars serta mengeksplorasi planet-planet lainnya.
Alih-alih memilih benda berat seperti kepingan baja dan beton untuk diuji, Musk malah menempatkan mobil mewah. Ia tertarik membayangkan bagaimana mobil mewah tersebut melayang dan ditemukan puluhan tahun kemudian oleh manusia.
"Saya suka membayangkan bagaimana benda-benda melayang di angkasa. Tapi baja ialah sesuatu yang membosankan. Mobil lebih menarik," ujarnya dalam suatu wawancara.
Biliuner pemilik Tesla Motors Inc yang juga membangun perusahaan Spacex itu pun akan melakukan uji coba lainnya pada Maret 2019. Ia berharap bisa benar-benar menerbangkan mobil mewah pada saat itu dan sukses bertahan hingga akhirnya mencapai Planet Mars.
Drop out
Musk yang seorang kelahiran Afrika Selatan dari ayah insinyur dan ibu model asal Kanada meninggalkan Pretoria, kota kelahirannya, untuk berkuliah di Universitas Queen di Negara Bagian Ohio, Amerika Serikat. Hanya dua tahun berselang ia pindah ke Universitas Pennsylvania dan lulus menjadi sarjana dalam bidang bisnis dan fisika.
Alih-alih mengejar gelar akademis dari Universitas Stanford, Musk lebih memilih untuk drop out dan mengembangkan start-up peranti lunak Zip2. Perusahaan itu membuat peranti lunak bagi industri media dan kemudian menjadi titik awal Musk untuk mencapai mimpi-mimpi besarnya.
Musk berhasil mengembangkan Zip2 yang kemudian dibeli Qompac. Ia pun berhasil mengumpulkan US$1 miliar pertamanya sebelum mencapai usia 30 tahun saat momen tersebut. Zip2 bisa dijual senilai US$300 juta pada 1999. Musk pun menjadi lebih ambisius. Ia mendirikan X.com yang bergabung dengan Paypal dan dibeli raksasa lelang Ebay seharga US$1 miliar.
"Dari modal itu aku mendirikan Tesla, perusahaan produksi teknologi yang berfokus pada eksplorasi luar angkasa," ujarnya.
Musk pun mengirim mobil pertamanya ke ruang angkasa diiringi lagu David Bowie berjudul Space Oddity. Beberapa ide Musk memang terus-menerus menuai kontroversi karena kecanggihan yang dibutuhkan. Namun, ia tetap maju untuk mencapai ambisinya.
Musk pun berharap suatu saat, ide untuk tinggal di planet lain yang dimulai dari mendaratkan manusia untuk pertama kalinya di Mars bisa menjadi kenyataan. "Aku ingin membuat manusia menjadi spesies antarplanet dengan membuat koloni di Mars," tukasnya. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved