Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Vokalis grup band Kotak, Tantri Syalindri Ichlasari, 28, mengingatkan anak muda agar berhati-hati di media sosial (medsos). "Dulu orangtua pesan, hati-hati dengan lisanmu. Tapi, sekarang (hati-hati) dengan jempolmu ketika di medsos," kata dia. Jempollah yang menjadi alat untuk menulis di media sosial. Hal tersebut disampaikan Tantri saat talkshow bertajuk Pancasila di Zamanku di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (3/2). Media sosial, kata dia, seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, medsos bisa dimanfaatkan untuk hal-hal positif, seperti mempromosikan kemampuan diri bermusik.
Namun, di sisi lain medsos juga membawa dampak negatif, misalnya perilaku saling mencela dan bermusuhan. Berdasarkan pengalamannya, orang-orang sekarang lebih mudah mengetik opini di media sosial. Ia mencontohkan, di media sosial dia sering mengucapkan selamat hari raya untuk umat agama lain. Namun, tanggapan dari sebagian netizen malah melabelinya dengan hal-hal yang negatif. "Sosial media seharusnya bisa membahagiakan, tetapi kok malah jadi perang sendiri," kata dia. Menurut dia, sebaiknya energi kita lebih banyak digunakan untuk hal-hal positif karena Indonesia ialah bangsa besar dan majemuk.
Tantri pun mengaku bersyukur bisa menjadi warga negara Indonesia. Sebagai musikus, ia sudah pentas dari Aceh hingga Papua dan ia menyaksikan kekayaan alam dan keberagaman budaya yang dimiliki bangsa ini. Ia pun menilai Pancasila sebagai dasar negara sudah tepat karena bisa menjaga kerukunan Indonesia hingga sekarang.
Pancasila
Vokalis bersuara khas itu mengingatkan anak-anak muda agar tidak meninggalkan Pancasila. "Saya mengajak anak-anak sekarang harus mau belajar Pancasila," katanya di depan ribuan mahasiswa. Bahkan, Tantri berharap generasi muda selalu berkarya dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka. "Jangan sampai media sosial yang memang eranya sedang booming dikotori bahasa-bahasa yang memecah belah," katanya dalam acara yang dipandu Rosiana Silalahi itu. Menurut Tantri, minimnya pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila di kalangan generasi muda akan menjadikan generasi muda Indonesia semakin individualistis dan tidak memiliki pegangan di tengah arus informasi global.
Dia kemudian bercerita, saat menyadari itu, band Kotak melangkah menyampaikan pesan isi Pancasila. Ia menyebutkan, semangat Pancasila tetap ditanamkan dalam bentuk bermusik dan dirangkai dalam beberapa lagu yang band Kotak.
Bahkan, menurut Tantri, teman-teman di band Kotak juga mendukung dan memberikan perhatian yang besar terhadap nasionalisme dan Pancasila. "Kami menciptakan dua lagu yang bisa menggugah semangat nasionalisme, yakni Satu Indonesia dan Merah Putihku," ujarnya.
Talk show itu dihadiri tidak kurang dari 3.000 mahasiswa yang berasal dari delapan perguruan tinggi di Yogyakarta, termasuk Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Sanata Dharma (USD), UIN Sunan Kalijaga, UPN Veteran Yogyakarta, Institut Seni Indonesia (ISI), dan STIE YKPN. "Saya mengajak semua anak muda saat ini agar terus berkarya dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan," jelasnya. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved