Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Oppie Andaresta Jangan Remehkan Perubahan Iklim

Eni Kartinah
16/11/2017 04:45
Oppie Andaresta Jangan Remehkan Perubahan Iklim
(MI/PANCA SYURKANI)

PENYANYI, pencipta lagu, serta duta lingkungan hidup, Oppie Andaresta, 44, menjadi salah satu seniman yang tampil di Paviliun Indonesia pada ajang konferensi perubahan iklim global UNFCCC Conference of the Parties (COP) 23 yang berlangsung di Bonn, Jerman, 6-17 November ini. Ini merupakan kali ketiga dia tampil di ajang internasional tahunan tersebut. Sebelumnya dia juga hadir di COP 21 di Paris dan COP 22 di Marakesh. Baginya, tampil di ajang COP bukan sekadar memenuhi undangan panitia. Ia juga mengemban misi dan punya tanggung jawab besar menyuarakan isu lingkungan hidup melalui profesinya sebagai musikus.

Terlebih, menurutnya, COP merupakan forum dunia yang sangat penting karena akan menghasilkan keputusan-keputusan terkait dengan isu perubahan iklim. "Perubahan iklim tidak boleh kita remehkan. Dampaknya nyata, sudah mulai kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, perubahan musim yang tidak seteratur dulu, kalau sedang panas teriknya ampun-ampunan," kata dia seusai tampil membawakan sejumlah lagu sembari memetik ukulele di Paviliun Indonesia tersebut, Rabu (15/11).

Karena itu, lanjut dia, setiap orang perlu memahami dan melakukan upaya penanggulangannya. "Prinsip saya, upaya mitigasi perubahan iklim dan menumbuhkan cinta lingkungan harus dimulai diri sendiri, melalui hal-hal kecil lebih dulu dalam praktik kehidupan sehari-hari," tuturnya. Oppie mencontohkan beberapa praktik sederhana yang ia lakukan bersama suami dan anaknya di rumah, antara lain hemat air. "Anak juga aku biasakan menutup keran saat enggak dibutuhkan sewaktu gosok gigi." Ia juga menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) serta banyak mengandalkan transportasi publik saat bepergian, khususnya dalam setahun terakhir ini.

"Aku tinggal di daerah Depok, kalau mau tampil di TIM (Taman Ismail Marzuki) misalnya, aku pilih pakai KRL. Selain hemat waktu, meminimalkan pemborosan energi dan polusi, kan. Soalnya yang banyak bikin boros energi dan polusi itu kan kendaraan yang macet. Kalau kita masih pakai mobil pribadi, jelas akan menambah kemacetan, yang artinya menambah pemborosan energi dan polusi. Jadi, transportasi publik memang harus digalakkan," papar dia.

Edukasi anak
Terkait dengan upaya mitigasi perubahan iklim dan penanaman rasa cinta lingkungan, Oppie memberi perhatian kebih pada anak-anak. Karena itu, sebagai duta lingkungan hidup, Oppie membuat buku cerita bergambar dan cakram padat alias compact disc (CD) lagu anak yang bermuatan edukasi lingkungan hidup.

"Buku dan CD edisi pertama membahas perilaku ramah lingkungan, edisi kedua tentang penyelamatan sungai, edisi ketiga masih dalam tahap penyusunan isinya tentang laut." Selain itu, Oppie bersama WWF Indonesia menjalankan program edukasi lingkungan dengan turun langsung ke SD-SD di sejumlah daerah di Indonesia. (H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya