Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
MANTAN Presiden AS Barack Obama, pada Rabu (8/11) waktu setempat, datang ke gedung Pengadilan Chicago. Hari itu ia harus bertugas sebagai juri di pengadilan tersebut. Namun, sebelum sempat ia bertugas sebagai juri, hakim menyuruhnya pulang.
Di Amerika, setiap warga negara bisa menjadi juri di pengadilan dalam penentuan vonis suatu kasus, termasuk presiden atau mantan presiden. Demikian halnya dengan Obama. Oleh karena itu, ia datang ke pengadilan seperti warga lainnya yang harus bertugas menjadi juri.
Hari itu Obama meninggalkan rumah menuju gedung Pengadilan Chicago sekitar pukul 09.30. Seperti biasa, laki-laki yang pernah tinggal dan bersekolah di Indonesia semasa kecilnya itu menjadi pusat perhatian publik. Warga berkerumun untuk melihat Presiden ke-44 AS itu dari jarak dekat. Bahkan sebagian awak media mengikutinya sejak ia meninggalkan rumah di kawasan Kenwood, Chicago, dan mengabadikan iring-iringan mobil yang mengantar Obama ke pengadilan. Dengan mengenakan jaket tanpa dasi, Obama masuk ke dalam lift menuju lantai 17 untuk bertemu dengan juri lain serta para wartawan, staf pengadilan, dan pengacara. "Dia sangat luar biasa!" ucap seorang petugas pengadilan saat melihat mantan presiden tersebut, seperti dilaporkan Chicago Tribute.
Bahkan seorang juri potensial, Kelly Bulik, mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa ia merasa sangat bangga saat berjabatan tangan dengan Obama. Obama pun tak kalah ramah, ia mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang hadir di pengadilan.
Ia bahkan terkejut dengan hadirnya beberapa warga yang menyodorkan salinan buku-buku yang ia tulis untuk ditandatanganinya. "Terima kasih untuk semua orang yang melayani di dewan juri, atau setidaknya bersedia," katanya sambil tersenyum.
Setelah Obama menonton video 'pengantar untuk bertugas sebagai juri', Kepala Pengadilan Cook County, Timothy Evans, mempersilakan Obama untuk pulang. Obama pun pulang dari pengadilan pada siang hari dan melanjutkan aktivitasnya dengan menyampaikan pidato komersial di GCM Grosvenor, sebuah perusahaan investasi di Chicago.
Bukan pertama
Obama bukanlah presiden AS pertama yang muncul untuk menjadi juri di pengadilan. Pendahulu Obama di Gedung Putih, George W Bush, pernah menjadi juri Pengadilan Dallas, Texas, pada 2015. Saat itu pun Bush disuruh pulang oleh hakim setelah berfoto bersama juri lainnya. Pada 2013, Bill Clinton juga dipersilakan pulang dan penugasannya sebagai salah satu juri di Pengadilan New York City untuk mengadili kasus penembakan terkait kasus geng kejahatan, dibatalkan.
Katie Hill, direktur komunikasi keluarga Obama, mengatakan mantan Presiden Obama percaya bahwa unsur yang paling penting dalam demokrasi ialah warga negara. "Obama menganggap bahwa tugas sebagai juri di pengadilan merupakan kewajiban inti dari kewarganegaraan," kata Katie.
Bagi Obama, menjadi juri di pengadilan juga bukan yang pertama kali. Pada 2010, saat menjabat presiden AS pada periode pertama, ia juga pernah dipanggil untuk menjadi juri, tetapi mendapat izin penundaan dari pengadilan. Alasannya, pada saat itu ia sudah memiliki jadwal pertemuan yang sudah diagendakan dengan presiden wilayah otonomi Kurdistan di Irak. (H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved