Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Mendorong Perubahan Sosial melalui Musik

Ferdian Ananda Majni
21/10/2017 23:16
Mendorong Perubahan Sosial melalui Musik
(DOK. SONGS FROM THE HEART OF KUPANG)

KONSER Songs from the Heart of Kupang yang menampilkan kolaborasi musisi Singapura, Indonesia, dan Eropa, di Kafe Paviliun 28, Jakarta Selatan, pekan lalu, boleh dibilang meriah dan sukses.

Pengunjung ramai ingin menyaksikan penampilan kolaborasi antarmusisi tersebut. Begitu juga fanatisme terasa saat Ivan Nestorman dan Nita Aartsen, membawakan lagu berjudul Timor sebagai tembang pembuka.

Selanjutnya, penyanyi cantik asal Singapura, Beverly Morta dan Christiane Mikaela, serta komposer Clement Chow menghipnotis pengunjung lewat tembang Blessed Moon dan Brighter Days . Penonton pun terbuai dengan suara emas dan kolaborasi musikus internasional tersebut.

Penonton kembali dibuai saat Nestorman membawakan lagu re-make berjudul Gembala Sapi . Konser berakhir dengan penampilan seluruh musisi yang membawakan lagu pamungkas Harvest .

Musisi jazz Indonesia Nita Aartsen dan komposer Singapura Clement Chow membuat album musik dalam kerja sama dengan Yayasan Antarbangsa Singapura (SIF) dan Panti Asuhan Roslin yang didirikan Budi Soehardi.

Album berjudul Songs from the Heart of Kupang itu terinspirasi oleh anak-anak di Panti Asuhan Roslin, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Jean Tan, Direktur Eksekutif SIF, mengatakan album ini memberikan platform bagi anak-anak Panti Asuhan Roslin untuk berekspresi dan memberikan kesempatan guna berperan aktif dalam penggalangan dana bagi perkembangan panti asuhan lewat penjualan album.

“Album itu juga menampilkan suara anak-anak Panti Asuhan Roslin dengan kontribusi dari berbagai musisi internasional. Jadi kita menggali kekuatan persahabatan dan kerja sama kesenian demi mewujudkan seni dan kebaikan umum. Sementara itu, seluruh hasil penjualan album itu akan diberikan kepada Panti Asuhan Roslin,” tambahnya.

Menurut Jean, proyek tersebut memperlihatkan semangat gotong royong antara masyarakat Singapura dan Indonesia. Kerja sama antara para seniman yang diadakan tahun lalu itu sudah melahirkan album musik demi memberdayakan anak-anak Roslin.

“Nikmati musiknya dan bermurah hatilah untuk mendukung program pendidikan serta penghidupan di panti,” kata Jean saat peluncuran album Sabtu (14/10) di Paviliun 28, Jakarta.

Ia menjelaskan, pembuatan album itu kelanjutan selepas berakhirnya The Kupang Project yang didukung oleh SIF pada 2016. Album itu dan The Kupang Project ialah bagian dari inisiatif SIF yang bertajuk Seni demi Kebaikan Umum ( Arts for Good ) guna menggali kekuatan seni berdampak sosial.

“The Kupang Project ialah kerja sama antara seniman Singapura dan Indonesia serta Panti Asuhan Roslin untuk memasukkan keterampilan yang berkaitan dengan seni dalam pendidikan anak-anak agar mereka dapat mengembangkan kepercayaan diri dan bakat artistik,” jelasnya.

Para seniman itu, lanjutnya, mengadakan serangkaian lokakarya train the trainer (pelatihan untuk pelatih) bagi pengasuh di panti asuhan dan mengembangkan creative education programme (program pendidikan kreatif) agar dapat bermanfaat bagi anak-anak panti asuhan yang akan datang.

Kecil yang membesar

Direktur Musik dan Komposer album musik Songs from the Heart of Kupang, Nita Aartsen, berterima kasih atas kesempatan memimpin proyek musik tersebut. Ia juga sangat menghargai dukungan musisi dan tim dari seluruh dunia, termasuk Indonesia, Singapura, Prancis, Belgia, Inggris, dan Belanda.

“Saya berterima kasih kepada Pak Budi, keluarganya, dan anak-anak Panti Asuhan Roslin, yang begitu yakin untuk mewujudkan album ini. Selamat kepada kita semua dan damai di bumi,” katanya.

Menurut Nita, musik selalu bisa menyatukan orang sehingga kerja sama yang mereka lakukan berawal dari tindakan dan perencanaan bagaimana berbuat suatu dengan budaya campuran.

“Ini sebenarnya planning kecil yang membesar. Awalnya ngumpul bareng lalu kami sepakat membuat sesuatu di dunia pendidikan dengan latar belakang kami, berbeda budaya,” jelasnya.

Hal senada disampaikan, Clement Chow, Produser, dan Komposer album musik Songs from the Heart of Kupang . Ia bahagia melihat anak-anak panti asuhan dapat mengekspresikan dirinya dengan lebih baik dan mendapatkan kepercayaan diri dalam prosesnya.

“Saya sangat gembira bisa bertemu Budi dan menghabiskan waktu bersama anak-anak Panti Asuhan Roslin. Saya senang telah memperkenalkan Nita pada proyek ini, dan bekerja sama dengan beliau dan seniman lainnya untuk membagikan keterampilan dan pengetahuan kami kepada anak-anak,” terangnya.

Awalnya, Chow mengaku tidak menyangka suara yang menganggungkan itu berasal dari anak-anak panti asuhan. Pasalnya ia takjub dengan bakat alami anak-anak Panti Asuhan Roslin.

Inisiatif Seni demi Kebaikan Umum dari SIF juga mengajak keikutsertaan masyarakat luas melalui seni untuk membantu perubahan berkelanjutan, terutama dalam mendorong masyarakat bersatu, mempromosikan kehidupan perkotaan yang menjaga kelestarian, dan memberdayakan penghidupan.

“Kami sangat senang dapat kembali bekerja sama dengan Nita dan Clement. Kami sangat menghargai bantuan dan kesediaan partisipasi sepenuh hati dari teman-teman di Singapura. Kemitraan ini dibangun atas dasar saling percaya dan saling bekerja sama untuk menciptakan profesional masa depan yang dapat berkontribusi bagi masyarakat,” kata Budi Soehardi.

Ia berharap dengan lahirnya album tersebut, panti asuhan pimpinannya itu memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk maju dan mengembangkan diri di level tidak terbatas.

“Semoga anak-anak di Panti Asuhan Roslin bisa berkembang dan memberikan dukungan serta motivasi bagi anak-anak lainnya. Atas dukungan ini kami sangat berbahagia,” pungkasnya. (X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya