Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
JIKA tabungan yang terkumpul cukup untuk membeli berlian, belanja perhiasan bisa jadi kegiatan yang menyenangkan. Kebahagiaan itu akan terus berlanjut ketika berlian dipakai dalam acara-acara terentu untuk mendongkrak penampilan dan percaya diri.
"Aku punya berlian juga enggak banyak, ada satu dua. Memang sih, sebaiknya perempuan minimal punya satu untuk dipakai ke acara-acara tertentu. Pasti ada bedanya, lebih terasa lengkap, lebih cantik," kata Gisel Anastasia, 26, penyanyi yang kini bermain film ketika dijumpai dalam peluncuran seri zodiak dan hewan Adelle Jewellery, di Jakarta, Kamis (8/6).
Kendati mengaku bukan termasuk kolektor, Gisel mengaku telah mendandani putrinya, Gempita Nora Marten, kini berusia 2 tahun, dengan perhiasan.
Tak semua mahal
"Jadi, aku punya yang sesuai zodiak, untuk aku scorpio, yang ada panahnya, sedangkan Gempi, carpicorn, dua-duanya berbentuk liontin. Bentuk zodiak juga bagus loh, karena di satu sisi bentuknya bisa berkesan santai. Awet juga lo, sampai sekarang juga masih suka dipakai. Tapi, untuk yang animal series, kami sama-sama ber-shio kuda, makanya kalau beli tapi bentuknya kembar, kan sayang ya," ujar peraih Pendatang Baru Terbaik pada ajang Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA) 2017 dalam film Cek Toko Sebelah itu.
Istri pembawa acara Gading Marten itu mengingatkan berlian tak mesti identik dengan harga menjulang. "Ada kok yang harganya Rp3 sampai Rp4 juta, dengan kriteria tertentu, tapi kan bisa bikin sedang, menghargai diri kita sendiri," ujar Gisel yang mengaku baru dalam tahap menyukai perhiasan dalam bentuk yang sederhana, ketimbang berlian dalam format yang terlampau besar dengan garis gerigi yang tajam.
Sesuai gaya personal
Komitmen Gisel untuk mempraktikan gaya hidup sesuai kondisinya sendiri, bukan pada takaran orang lain, selain dipraktikannya dalam memilih perhiasan, juga ia terapkan dalam mengasuh Gempi.
Jika orangtua urban lainnya berbangga hati dengan kemampuan berbahasa Inggris balitanya, Gisel mengaku saat ini tengah fokus mengajarkan Gempi berbahasa Indonesia.
"Sekolahnya, sepenuhnya berbahasa Indonesia, karena sesuai saran para ahli, bahasa Indonesia diperlukan sebagai dasar anak-anak menyusun konsep, selain biar enggak bingung juga," kata Gisel yang mengaku sempat kebingungan ketika Gempi justru lebih suka menonton video berbahasa Inggris lewat Youtube.
"Aku lagi berusaha carikan yang berbahasa Indonesia. Gempi juga lagi senang belajar mengeja dan mengenali huruf, lalu aku cari tahu karena khawatir itu terlalu dini buat dia. Tapi katanya, asal dia suka, enggak stres dan enjoy, enggak apa-apa, tapi ya paling sebentar, habis itu dia pindah main yang lain," ujar Gisel yang mengaku sehari-hari ia dan Gading sepenuhnya mengajak Gempi berbicara dalam bahasa ibunya.
Tak baca komentar
Kegiatan mengajari Gempi itu, lanjut Gisel, dilakukannya di antara kesibukannya sebagai pekerja dunia hiburan. Pada Ramadan kali ini, Gisel tergabung dalam tayangan Opera Van Java sebagai sinden. Di acara itu, Gisel merintis popularitasnya.
"Bulan puasa ini aku juga merilis lagu Indah pada Waktunya, baru terbatas di radio-radio sih. Sepertinya temanya pas, karena bukan tentang cinta-cintaan, tapi soal semangat positif. Lalu aku baru beres juga syuting film komedi, jadi pramugari, mungkin ketagihan ya, setelah dapat apresiasi kemarin," ujar Gisel yang mengaku punya kiat istimewa untuk tetap waras menanggapi hater atau pembeci di Instagram-nya, yaitu dengan tak membaca komentar-komentar yang hadir.(*/M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved