Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
SELAIN berefek positif, perkembangan teknologi juga membawa dampak negatif. Salah satu yang terpengaruh dampak negatif itu ialah industri musik rock. Menurut musikus Jusuf Antono Djojo atau yang lebih dikenal dengan sebutan Ian Antono, 66, pergeseran album kaset dan CD ke format digital secara langsung membunuh industri musik rock. Karena itu, diperlukan upaya lebih keras dari para musikus untuk dapat memajukan lagi musik yang populer di era 1980 hingga 1990 tersebut. "Kita (di industri rock) tidak akan bisa tetap seperti dulu, harus ada usaha baru, cari pasar baru," kata Ian saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/5). Dikatakan gitaris band Godbless tersebut, era digital menuntut para musikus untuk kreatif dalam memasarkan produk mereka. Mereka tidak dapat lagi bergantung pada distributor album yang di masa lalu memegang peran besar dalam mendongkrak sebuah band.
Salah satu yang perlu diupayakan, lanjut Ian, ah memaksimalkan akun jejaring sosial. Menurutnya, cara tersebut ampuh apabila dikemas secara menarik.
"Pergeseran juga terjadi pada pasar. Orang zaman sekarang sukanya pada musik bagus, bukan pemainnya yang bagus," ucap pria yang menjadi anggota juri kompetisi musik rock SuperMusic.ID Rockin Battle 2017 tersebut.
Hal itu pun ditemukan Ian dalam penjurian ajang tersebut. Menurutnya, musikus rock yang terlalu mengumbar kemampuan musikalitas justru sulit untuk diterima pasar pada saat ini. Meskipun demikian, lanjut Ian, para musikus tersebut tidak perlu khawatir. Menurutnya, mereka dapat meniru taktik band legendaris asal Liverpool, Inggris, The Beatles, yang mencari pasar terlebih dahulu dengan menghadirkan lagu-lagu yang mudah diterima pasar. "Baru pada album-album selanjutnya mereka menunjukkan kemampuan mereka," terang dia.
Lebih beruntung
Meskipun pergeseran pasar dalam industri rock membuat musikus era kini kesulitan menggaet penggemar, Ian merasa lebih beruntung karena band-nya, Godbless, sebelumnya telah memiliki basis penggemar dan lagu-lagu yang dapat diterima masyarakat. "Kalau enggak punya itu, semua bakal celaka. Bikin lagu bagus sekarang itu sulit," imbuh Ian.
Terkait dengan Godbless, menurut Ian ia bersama rekan-rekannya di band tersebut tengah berfokus pada promosi album baru mereka yang bertajuk Cermin.
"Termasuk kami akan persiapkan konser yang menggunakan orkestra," tutup dia. (H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved