Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Isa Raja Dukung Ridwan Kamil

Retno Hemawati [email protected]
04/5/2017 04:03
Isa Raja Dukung Ridwan Kamil
(Penyanyi sekaligus Finalis X-Factor Indonesia 2013 Isa Raja. MI/PERMANA)

HATI penyanyi jebolan X Factor, Isa Raja Parlindungan Loebis atau yang akrab dipanggil Inong, 38, akhirnya luluh saat ditanya apakah dirinya mendukung Ridwan Kamil untuk mencalonkan diri menjadi Jawa Barat 1. "Saya mencoba realistis, selama yang ada di depan mata adanya calonnya hanya itu dan tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan yang dimiliki, Ridwan Kamil tidak ada salahnya diberi kesempatan, kecuali ada pilihan-pilihan lainnya. Jadi mendukung," katanya saat diwawancarai Media Indonesia, di Kedoya, Jakarta Barat, pekan lalu.

Sebelumnya, dia selalu menolak jika dimintai pendapat terkait dengan politik atau dukungan pada seseorang. Menurutnya, hal itu merupakan pendapat pribadi dan dia memegang prinsip Luber atau langsung, umum, bebas, dan rahasia. "Sayangnya, sekarang orang-orang itu salah interpretasi karena dukungan itu lekat dengan emosi. Jadi, enggak stabil sehingga disadari atau tidak malah justru memaksakan kehendak satu sama lain," katanya. Dengan alasan itulah, dia memilih ambil sikap diam dan hanya memperbincangkan politik pada saat-saat yang tepat. "Saat yang tepat itu saat berjumpa teman yang asyik diajak ngobrol sehingga obrolannya santai, sambil ngeteh, atau ngopi," jelasnya.

Album
Album perdananya direncanakan rilis pada tahun ini. "Selepas dari X Factor, saya punya beberapa single lagu, seperti Remembering All the Kisses dan satu lagu juga pemberian seperti lagu Minta Jodoh," kata dia. Selain itu, ada lagu yang diciptakannya, seperti Alice's not in the Mood dan Losing My Mind. Lagu yang terakhir disebutkan itu merupakan lagu yang juga ada dalam film Jingga yang disutradarai Lola Amaria. Dalam film itu, Inong juga mendapatkan peran sebagai Kang Gory, mentor musik untuk anak-anak tunanetra. Dia mengaku senang terlibat dalam film itu, bahkan ketagihan. "Saya tidak menolak jika ada tawaran lain lagi karena pada prinsipnya kan saya suka dengan berbagai kegiatan seni," tuturnya. Banyak aktivitas seni yang selama ini telah mengiringi dalam perjalanan hidupnya termasuk seni suara dan gerak. Dia juga mengaku pernah bisa menari Jaipong. "Namun, sekarang sudah tidak lagi,” ucapnya sambil tertawa renyah.

Sebagai jebolan ajang pencarian bakat, Inong berpendapat hal itu merupakan satu media untuk memecah kebekuan. "Namun, kalau kontribusi untuk kehidupan dan jenjang karier saya melihatnya tidak demikian karena itu kembali lagi ke upaya pribadi," katanya. Dia juga menyoroti musisi yang harus menandatangani kontrak kerja sama saat ajang masih berlangsung harus membaca dengan saksama. "Karena memilih atau dipilih sebuah manajemen artis itu ibarat menikah, jangan mau hanya sebagai komoditas, tetapi harus bisa mendukung berkarya. Manajemen harus mampu menggali kemampuan artis-artisnya," jelas dia.

Dia juga menaruh perhatian pada distribusi musik secara daring. Dia mengatakan laris manis merupakan penilaian yang relatif karena yang terpenting justru bisa memproduksi karya yang bisa didistribusikan dan mendapatkan umpan balik positif dari pendengarnya. "Yang tidak kalah penting ialah, musisinya bisa hidup dengan profesi itu," tutup dia. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya