Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

27/7/2019 20:22

Dirjen PHU Nizar Ali Survei Lokasi di Armuzna

DIRJEN Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nizar Ali melakukan survey ke Arafah, Mudzalifah dan Mina, untuk memastikan seluruh kesiapan pelayanan petugas terhadap jemaah haji Indonesia saat pelaksanaan puncak haji pada 8-13 dzulhijah (9-14 Agustus). 

‘’Ini survey awal untuk memastikan bahwa pelayanan di Arafah Muzdalifah dan Mina, itu sudah benar-benar siap pada saatnya nanti. Untuk memastikan para petugas sudah bekerja dengan baik. Kemudian unit-unit yang menjadi kebutuhan kita, termasuk AC, dan pemasangannya, itu harus kita pastikan siap,’’ kata Nizar Ali, di Arafah, Sabtu (27/7).
Menurut dia, untuk survey kedua, pihaknya akan melakukan uji coba langsung terhadap fungsi tenda-tenda yang akan ditempati para jemaah haji. Dan mencobanya dengan  berada di dalam tenda,  pada saat pukul 12 hingga pukul 13 waktu Arab Saudi, termasuk untuk memastikan AC  berfungsi dengan baik. Dia menggatakan, survei juga akan dilakukan menjelang Armuzna.

Menyinggung soal jumlah tenda yang disediakan, Nizar Ali mengatakan bahwa tenda tersebut (kapasitasnya berbeda) di setiap maktab (tempat). 
‘’Kalau tenda itu (kapasitasnya berbeda) setiap maktab, macam-macam. Karena ada yang ukurannya 15 x 15 meter, ada ukurannya 10 x 15 meter. Tetapi kita pastikan jemaah itu spacenya berapa. Rata-rata itu 1,3 meter kalau di Arafah, jadi masih longgar dalam konteks ini, ‘’ jelas Nizar Ali. 

Dia mengingatkan, bahwa maktab juga tidak sama. Karena, satu zonasi luasnya juga berbeda tergantung jumlah space dan tenda yang disiapkan muassasah (organisasi untuk pelayanan ibadah haji Arab Saudi) 

Sementara, terkait penomoran tenda di Arafah, kata Nizar Ali, hal itu terkait zonasi embarkasi.  Satu tenda, kata dia, akan dipastikan untuk embarkasi dan kloter apa, dan juga akan jelas kapasitasnya. Sehingga, tidak ada lagi saling klaim siapa yang lebih dulu sampai di tenda tersebut. 

‘’Sehingga kalau satu tenda ada dua embarkasi, atau dua kloter yang berbeda, kita akan pastikan bagian sebelah kanan, untuk embarkasi 1 dan yang sebelahnya untuk embarkasi 2. Kalau tahun kemarin kan dibebaskan untuk dua kloter sehingga ada semacam ‘ siapan duluan di situ’. Tapi kalau ini jelas peruntukkannya, ‘’ kata Nizar Ali lagi. MI/Sitria Hamid

Baca Juga