Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
MENTERI Perdagangan Enggartiasto Lukita menyebutkan ketahanan stok beras bulan ini menuai sejarah dengan mencapai dua juta ton.
Enggartiasto mengatakan, posisi harga dan ketersediaan stok saat ini menandakan bahwa pemerintah mampu mengendalikan stok pangan nasional. Berdasarkan data Kementerian Pertanian stok beras bulan ini mencapai dua juta ton. Stok tersebut merupakan stok terbanyak dari stok yang pernah ada. “Beras per hari ini stoknya dua juta ton dan itu pertama kali dalam sejarah dalam bulan seperti ini, mempunyai stok tinggi,” kata Enggartiasto di Kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (4/4).
Besarnya stok beras itu juga tidak luput dari perhatian Presiden Jokowi. Ketika memimpin rapat kerja Kabinet Indonesia Bersatu kemarin, Presiden menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja sektor pertanian. “Stok di Bulog tadi malam saya lihat sudah sampai 2 juta ton. Biasanya kan Januari, Februari, Maret, stok kita paling rendah, tapi hingga kini menjelang panen raya tiba justru stoknya sangat banyak.”
Selanjutnya, Presiden Jokowi meminta Kementerian Pertanian untuk menggenjot produksi hortikultura, baik buah-buahan dan sayuran. “Untuk belanja pertanian, lebih diarahkan untuk mengembangkan tanaman hortikultura. Padi saya kira sudah mulai rampung, jadi diarahkan ke tempat yang lain,” ucap Jokowi.
Harus diakui dalam masa kepemimpinan Amran Sulaiman, Kementerian Pertanian berhasil melakukan berbagai terobosan, termasuk swasembada beras pada 2016. Produksi gabah tahun 2016 sebesar 79,3 juta ton gabah kering kering (GKG) atau setara 44,4 juta ton beras, jauh melampaui kebutuhan sekitar 33 juta ton per tahun.
Pada 2017, Indonesia mulai mengekspor beras premium ke Papua Nugini dan memberi bantuan kemanusiaan 5 ribu ton ke Sri Lanka. (Mtvn/Jes/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved