Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Minat Warga Berwirausaha Masih Minim

Gabriela Jessica Restiana Sihite
11/3/2017 16:57
Minat Warga Berwirausaha Masih Minim
(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

MINAT berwirausaha masyarakat Indonesia dinilai masih minim. Bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga, rasio masyarakat Indonesia yang berwirausaha tidak sampai 4% dari total penduduk Indonesia.

Hal itu diungkapkan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) AAGN Puspayoga dalam sambutannya di acara Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) 2017, Bogor, Sabtu (11/3).

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) 2016, Puspayoga menyebut jumlah wirausaha nonpertanian yang menetap sebanyak 7,8 juta orang atau hanya 3,1% dari total penduduk Indonesia yang sebesar 252 juta penduduk. Rasio itu lebih kecil ketimbang Malaysia yang mencapai 5% dari total penduduknya, Singapura 7%, Tiongkok 10%, Jepang 11%, dan Amerika Serikat 12%.

"Namun rasio 3,1% setidaknya naik dari 2014 yang hanya 1,67%. Rasio itu juga telah melampaui 2% dari populasi penduduk, sebagai syarat minimal suatu masyarakat akan sejahtera," ucap Puspayoga.

Puspayoga pun berharap dalam dua tahun ini, jumlah rasio wirausaha Indonesia bisa di atas 4%. Dirinya menilai mahasiswa bisa menjadi sasaran potensial untuk menambah jumlah wirausaha. Apalagi, berbagai korporasi punya program CSR berupa bimbingan wirausaha untuk mahasiswa.

Karena itu, Puspayoga mengajak mahasiswa yang berminat berwirausaha untuk memanfaatkan skema kredit murah, seperti kredit usaha rakyat (KUR) dengan suku bunga 9%, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUKM dengan suku bunga 0,2%-0,3% per bulan, dan kredit ultra mikro yang baru-baru ini diluncurkan dengan maksimum pinjaman Rp10 juta.

"Skema kredit ini diwujudkan untuk pemerataan, tidak hanya untuk menumbuhkan ekonomi. Saya harap mahasiswa bisa memanfaatkan ini. Tugas wirausaha juga jangan hanya mencari untung, tapi harus bisa menyelesaikan permasalahan sosial masyarakat setempat," papar Puspayoga.

Sementara itu, PT Bank Mandiri (persero) kembali melaksanakan program Wirausaha Muda Mandiri (WMM). Sejak diluncurkan pada 2007, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo menyebut program WMM sudah diikuti 36 ribu pengusaha muda Indonesia. Dia mengklaim WMM sudah memberikan manfaat kepada lebih dari 45 ribu orang.

Program WMM meliputi kontes wirausaha muda se-Indonesia. Pengusaha muda yang menang kontes tersebut mendapatkan uang tunai sebagai tambahan modal dan bimbingan dari Bank Mandiri.

"Kita melihat wirausaha ini naik turun. Kita ingin yang menang ini memang yang sudah berpengalaman bertahan beberapa tahun. Jadi, mereka sudah puny daya tahan dan bisa tumbuh dalam jangka panjang," ucap Tiko.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno pun menilai wirausaha muda dibutuhkan untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Dia berpendapat pengusaha mikro dan muda mesti didukung para korporasi dan BUMN supaya menjadi usaha yang lebih besar guna menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan negara.

"Kami meyakini apabila kita dapat menciptakan pengusaha baru, apalagi pengusaha muda, ekonomi kita akan makin lebih kuat dan berkembang jauh ketimbang negara tetangga," imbuh Rini. OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya