Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PERKEMBANGAN teknologi informasi berikut perangkatnya, termasuk gawai, memengaruhi hampir semua industri, termasuk media cetak, elektronik, dan televisi. Karena itu, mau tidak mau, media harus menyesuaikan diri agar tetap relevan dengan perubahan kebiasaan pengguna dan juga menjaga bisnisnya tetap tumbuh.
Media Group selaku salah satu perusahaan media terkemuka di Indonesia menyadari hal tersebut dan siap bertransformasi menjadi New Media. Istilah ini merujuk pada media yang mengandalkan konvergensi dengan ciri multimedia, multiplatform, dan multichannel guna menjangkau audiens kapan pun dan di mana pun.
Dengan demikian, penyampaian konten tak lagi hanya terbatas melalui medium-medium tradisional yang sudah kita kenal sejak beberapa dekade terakhir.
Televisi, misalnya, tak hanya bisa ditonton melalui televisi, tetapi juga ponsel pintar, tablet, komputer jinjing atau komputer meja. Penonton juga bisa memilih untuk menonton hanya program yang mereka sukai atau merekamnya supaya bisa ditonton ketika memiliki waktu senggang. Hal yang sama juga berlaku untuk koran.
Ini memang bukan pekerjaan kecil. Selain menyiapkan infrastruktur teknologi, perusahaan juga harus mengubah budaya kerja agar lebih agile dan terintegrasi antara satu unit dengan unit yang lain. Media Group menjalankan kedua hal itu secara paralel dan cermat.
Guna memilih teknologi yang pas, Media Group pekan lalu mengirim perwakilan ke pameran teknologi terbesar di Eropa, Mobile World Congress, yang berlangsung di Barcelona, 27 Februari - 3 Maret. Muhammad Islam, perwakilan Digital Business Dev Media Group, mengatakan, pihaknya ingin menjajaki solusi yang ditawarkan perusahaan-perusahaan besar dunia sekaligus mempelajari pengalaman media massa di negara lain.
"Kita ingin memulai ini secara perlahan. Sebagai langkah awal, pada Agustus nanti, Media Group akan merilis Media Asset Management," kata Islam (2/2).
Dia menjelaskan, Media Asset Management merupakan wadah yang menyatukan semua konten media di bawah Media Group. "Kita juga akan meningkatkan kualitas tayangan Metro TV dengan beralih ke resolusi Full HD pada bulan Juni," katanya.
Bersamaan dengan itu, kata Islam, Media Group juga menyiapkan layanan Over The Top (OTT), Video on Demand, memperbaiki alur kerja agar lebih efisien, dan meningkatkan semua infrastruktur penunjang penyiaran.
"Setelah ini semua selesai, kita akan menyiapkan dua channel tambahan pada Agustus tahun ini," ujarnya.
Media Group berharap, transformasi ini akan meningkatkan pengalaman penggunaan audiens mereka sembari terus berkontribusi positif bagi kemajuan Indonesia.
Sebagai gambaran, menurut Cisco, di tahun 2017, 69 persen dari trafik internet konsumen akan digunakan untuk menonton video. Trafik dari layanan video-on-demand, seperti Netflix diperkirakan akan meningkat hingga tiga kali lipat.
Sementara itu, YouTube, salah satu platform paling populer untuk menonton video, saat ini telah memiliki lebih dari satu miliar pengguna. Setiap hari, ratusan juta jam video yang ada di YouTube ditonton orang-orang di seluruh dunia, menghasilkan miliaran view. Hal ini menunjukkan bahwa industri video sedang berkembang pesat. Tren ini akan terus berlanjut.MTVN/OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved