Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kemendag Promosikan Sawit ke Eropa

Gabriela Jessica Restiana Sihite
03/3/2017 15:00
Kemendag Promosikan Sawit ke Eropa
(ANTARA/Rony Muharrman)

KEMENTERIAN Perdagangan kembali melakukan diplomasi sawit Indonesia di Eropa. Dalam kunjungannya ke Eropa baru-baru ini, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Arlinda, menyatakan Indonesia merupakan penghasil terbesar minyak sawit bersertifikasi di dunia.

"Berdasarkan skema Roundtable Sustainable Palm Oil, Indonesia merupakan penghasil terbesar minyak sawit bersertifikasi di dunia dengan produksi 6,5 juta ton atau 52% dari 12,65 juta ton total produksi minyak sawit bersertifikasi global," tegas Arlinda dalam keterangan resmi, Jumat (3/3)

Pada kunjungan itu, Arlinda memaparkan upaya-upaya pemerintah dalam menciptakan sektor sawit Indonesia yang berkelanjutan. “Promosi terhadap sawit Indonesia yang berkelanjutan akan terus gencar dilakukan di negara mitra dagang. Kolaborasi dengan stakeholders lokal di Prancis perlu dibina untuk menggalang dukungan terhadap sawit Indonesia," ujar Arlinda.

Menurutnya, pihaknya akan terus mempromosikan dan memfasilitasi pertumbuhan sektor sawit karena menyangkut penghidupan petani yang mencakup luas 42% dari total lahan kebun sawit. Fokusnya agar sawit yang diproduksi, diolah, dan diekspor adalah sawit yang berkelanjutan.

Promosi akan dilakukan secara komprehensif, baik kerja sama antar pemerintah; pemerintah dengan swasta; dan dengan kalangan industri, akademisi, serta lembaga penelitian untuk menyampaikan edukasi bahwa sawit Indonesia berkelanjutan.

“Informasi yang valid mengenai sawit Indonesia harus terus dipromosikan dan dipublikasikan, termasuk, komunikasi dengan jaringan ritel dan supermarket seperti Casino U, yang menjual produk-produk berlabel no palm oil,” lanjut Arlinda.

Arlinda menegaskan Indonesia akan terus bergerak maju dalam menerapkan solusi-solusi agar sektor sawit menguntungkan secara ekonomi, memperhatikan aspek sosial, dan ramah lingkungan. Topik deforestasi menjadi salah satu yang dibahas Sekretaris Jenderal Aliansi Prancis Laure d’Astorg pada kunjungan tersebut.

“Indonesia siap memenuhi permintaan 100% minyak sawit berkelanjutan untuk mendukung Deklarasi Amsterdam,” tegas Arlinda.

Sebagai informasi, Deklarasi Amsterdam merupakan deklarasi yang ditandatangani pada 7 Desember 2015 oleh Belanda, Jerman, Denmark, Inggris, dan Prancis serta didukung Norwegia. Deklarasi Amsterdam mendukung diterapkannya 100% sustainable palm oil pada rantai nilai palm oil di Uni Eropa tahun 2020.

Uni Eropa merupakan salah satu negara tujuan utama untuk CPO dan produk turunannya. Pada 2016, ekspor CPO dan turunannya ke Benua Biru itu meraup pasar 15,62% atau terbesar kedua setelah India. Total nilai ekspor komoditas tersebut selama tahun lalu mencapai US$18,11 miliar dan berkontribusi 13,4% terhadap total ekspor nonmigas Indonesia. OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya