Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Inalum Siap Ambil Alih Freeport

Anastasia Arvirianty
28/2/2017 09:19
Inalum Siap Ambil Alih Freeport
(Antara/M Agung Rajasa)

PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) mengaku sanggup untuk menyerap saham PT Freeport Indonesia (PT FI). Hingga saat ini perusahaan pelat merah tersebut masih menunggu penunjukan dari pemerintah untuk pengambilan saham PT FI.

"Kita selalu siap. Dari sisi operasional, kami punya banyak pengalaman. Proses pengolahan tambang, pengolahan logam dari batuan menjadi pelarut berair atau hidrometalurgi itu kami punya pengalaman," ujar Direktur Utama Inalum Winardi Sunoto di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman Jakarta, Senin (27/2).

Tidak hanya itu, pihak Inalum juga tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengoperasikan tambang Freeport.

Kendati mengaku siap, Winardi menyarankan bakal lebih bijaksana jika pengambilalihan PT FI dilakukan perusahaan induk (holding) sektor pertambangan. Menurut dia, ada beberapa alasan holding BUMN tambang lebih siap mengelola Freeport. Dari sisi operasional, perusahaan-perusahaan tambang dalam holding itu punya banyak pengalaman di dalam negeri.

Winardi mencontohkan, dalam melakukan pertambangan bawah tanah seperti milik Freeport, PT Aneka Tambang (Antam) Tbk juga memiliki pengalaman, termasuk kemampuan melakukan pengolahan dan hidrometalurgi.

Selain itu, terkait dengan pendanaan, adanya holding ini membuat struktur perusahaan semakin kuat. Aset tiap perusahaan dikonsolidasikan sehingga pencarian dananya lebih mudah.

"Kalau programnya feasible, kan tidak masalah pendanaannya," ujar Winardi. Yang jelas, dirinya ingin, jangan sampai realisasi pembelian saham itu menggunakan dana penyertaan modal negara.

Lantaran itu, Winardi berharap rencana pembentukan holding pertambangan oleh Kementerian BUMN dan penugasan pemerintah untuk mengambil alih operasional tambang Freeport atau membeli saham yang didivestasikan segera terealisasi.

Pada kesempatan itu ditambahkan, kinerja dari Inalum juga tengah membaik pada saat ini. Pada 2016 aset perusahaan tercatat meningkat US$480 juta setelah melakukan revaluasi aset. Dengan demikian, total aset perusahaan mencapai US$1,6 miliar dari yang sebelumnya US$1,1 miliar.

Ancaman arbitrase
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pemerintah siap menghadapi ancaman Freeport yang berencana membawa masalah perubahan kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) ke arbitrase internasional.

Bila menang di arbitrase internasional, pemerintah akan mengambil alih tambang emas dan tembaga kelolaan Freeport.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan Inalum dipilih untuk mengambil alih freeport bukan semata karena aset, melainkan juga sebab posisi Inalum merupakan induk dari holding tambang BUMN. "Inalum merupakan induk holding tambang. Otomatis dia yang akan mengonsolidasi semua dari aset-aset BUMN tambang lainya," ujar Fajar saat dihubungi. (Try/Ant/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya