Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Peruri Tambah Kepemilikan Saham di SPS

MI
07/2/2017 10:38
Peruri Tambah Kepemilikan Saham di SPS
(Antara)

PERUSAHAAN Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) telah menambah kepemilikan saham pada perusahaan afiliasi PT Peruri Sicpa Securink (SPS). Peningkatan kepemilikan tersebut meningkat dari 20% menjadi 48%.

Peresmian peningkatan tersebut dilakukan dengan penandatanganan shareholder agreement (SHA) antara Direktur Utama Peruri Prasetio dan Chief of Executive Officer Sicpa SA Philippe Amon di Lausanne, Swiss, Jumat (3/2).

Sicpa SA ialah perusahaan multinasional yang berkedudukan di Lausanne, Swiss, yang memproduksi tinta sekuriti intaglio, optical variable ink (OVI), dan spark untuk pencetakan uang dan dokumen sekuriti lain seperti paspor dan pita cukai.

Khusus untuk SPS, tinta yang diproduksi sebagian besar ialah intaglio untuk memenuhi kebutuhan Peruri di dalam mencetak uang NKRI.

"Peningkatan kepemilikan saham Peruri menjadi 48% tersebut merupakan langkah penting agar Peruri lebih berperan dalam menetapkan kebijakan di SPS dengan posisi sebagai super majority. Artinya meskipun kepemilikan saham minoritas, mempunyai peran penting menentukan kebijakan perusahaan," jelas Prasetio dalam keterangan tertulis, kemarin.

Di dalam peningkatan kepemilikan saham itu, Peruri tidak mengeluarkan uang tunai tetapi transaksi nontunai, yaitu melalui kapitalisasi sewa lahan di Karawang, pengalihan mesin pengolah tinta, dan tambahan goodwill dari Sicpa SA.

Selain itu, penambahan saham tersebut dimaksudkan untuk transfer tenologi tinta sekuriti dari Sicpa SA sehingga ke depan SDM Indonesia sudah bisa memiliki kompetensi tersebut.

"SPS didirikan pada 2002 sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan tinta sekuriti Peruri menjalankan penugasan sesuai dengan peraturan pemerintah (PP32) untuk mencetak uang NKRI dan empat produk utama lainnya, yaitu pita cukai, paspor, meterai, dan buku pertanahan," terang Prasetio.

Ia menjelaskan penambahan saham tersebut memang sudah menjadi rencana perusahaan yang memang ingin terus meningkatkan kepemilikan saham secara bertahap.

Hingga 2016 pendapatan SPS mencapai Rp477 miliar dengan laba bersih Rp9,2 miliar. Perusahaan afiliasi Peruri itu cukup sehat dengan pertumbuhan rata-rata 10% per tahun.

Dirinya juga berharap manajemen SPS dapat membuka pasar internasional.(Dro/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya