Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
BADAN Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi yang dihimpun dari fasilitas KLIK secara nasional mencapai Rp121,7 triliun. BKPM berharap realisasi itu bisa terus meningkat.
"Jumlah tersebut didapatkan dari 82 proyek investasi di berbagai kawasan industri di Indonesia yang memanfaatkan fasilitas KLIK," ungkap Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong seusai penandata-nganan nota kesepahaman perluasan implementasi KLIK kepada lima kawasan industri, di Batam, Jumat (3/2).
KLIK ialah Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi. Fasilitas itu diberikan kepada investor yang menanamkan modalnya di berbagai kawasan industri di Indonesia. Investor bisa langsung konstruksi dan secara pararel mengurus izin mendirikan bangunan (IMB), izin lingkungan, dan amdal di pemerintah daerah setempat. "Investor baru bisa berproduksi setelah mendapatkan semua perizinan," ujarnya.
Kota Batam, kata Lembong, menjadi salah satu penyumbang realisasi investasi yang menggunakan fasilitas KLIK. Dalam kurun empat bulan terakhir, terdapat enam hingga tujuh perusahaan di Batam yang menggunakan fasilitas KLIK dengan realisasi investasi sekitar US$200 juta.
Pada kesempatan itu, BKPM serta Pemerintah Kota Batam dan Pemerintah Kabupaten Bintan memperluasan implementasi KLIK Tahap II bagi beberapa kawasan industri tertentu di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.
"Empat kawasan industri di wilayah Kota Batam dengan total luas lahan tersedia 326,4 hektare (ha) dan satu kawasan industri di Kabupaten Bintan dengan luas lahan tersedia 229,6 ha yang menerima fasilitas KLIK dalam kegiatan peluncuran ini," ujar Lembong.
Selain fasilitas KLIK, BKPM telah meluncurkan Layanan Izin Investasi 3 Jam (I23J).
Kepala Badan Pengusahaan Batam Hatanto Reksodipoetro mengatakan saat ini terjadi peningkatan realisasi investasi asing (penanaman modal asing/PMA) 2016 senilai US$471juta. "(Naik) jika dibandingkan dengan 2015 yang hanya US$361 juta. Itu tanpa I23J dan KLIK. Sebelum KLIK ini diresmikan sudah ada enam perusahaan merealisasikan investasi melalui I23J," kata Hatanto.
Namun, Hatanto juga mengakui hambatan yang terjadi di Batam, yakni 3.700 ha lahan yang masih kosong yang dipegang pihak yang enggan membangun selama berpuluh tahun.(Adi/Mtvn/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved