Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PEMILIK jaringan ritel Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia, terus mendukung proyek join credit management (JCM) pemerintah Indonesia dan Jepang untuk mengurangi emisi karbon. Proyek itu telah dilakukan sejak tiga tahun lalu.
Saat ini JMC Indonesia-Jepang tersebut sudah berjalan pada 1 dari 28 proyek, yaitu menurunkan konsumsi listrik pada ritel, antara lain pada 12 Alfamidi. Secara total semua proyek, pemerintah Indonesia optimistis dapat mengurangi 300 ribu ton emisi per tahun.
Menurut Technical Support & Maintenance Manager PT Midi Utama Indonesia (Alfamidi) Frankie Poedjiharto, pada toko ritel, pengurangan emisi karbon diterapkan melalui penggunaan energi yang efisien untuk lemari pendingin, pendingin ruangan, dan penerangan.
Frankie mengaku teknologi pendingin alamiah yang dibawa Jepang mampu menghemat energi sebesar 23%, sedangkan teknologi inverter AC mampu menghemat sebesar 50% energi. Pada penerangan, penggunaan teknologi Jepang itu mampu menghemat 32% energi lebih banyak daripada LED. "Dengan demikian, tentu akan menghemat penggunaan energi. Energi ini sudah diterapkan pada 12 gerai Alfamidi dan berkontribusi penurunan sebesar 112 ton Co2 per tahun," katanya di Alfamidi Tebet Timur, Jakarta, kemarin.
Ia memaparkan investasi yang diberikan Jepang untuk teknologi ramah lingkungan pada ritel Alfamidi sebesar 50% atau setara Rp750 juta. Alfamidi memang merupakan pemilik izin waralaba jaringan ritel Lawson asal Jepang di Indonesia. "Sisa pendanaan proyek tersebut ditanggung Lawson, Alfamidi, dan supporting swasta di bidang teknologi, yaitu Panasonic," ulasnya.
Lebih jauh, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Kemenko Perekonomian Rizal Affandi Lukman mengatakan selama tiga tahun berlangsungnya kerja sama bilateral ini, skema JCM berhasil menyalurkan lebih dari US$37 juta subsidi kepada pihak swasta Indonesia untuk menjaga kesehatan lingkungan.
Kontribusi pihak swasta Indonesia dalam skema tersebut telah mencapai US$113 juta sehingga total nilai investasi dalam skema JCM diperkirakan lebih dari US$150 juta.
"Ini bagian kerja sama dengan menggunakan mekanisme pemerintah dan swasta Jepang untuk berinvestasi teknologi dan pembiayaan guna menurunkan emisi karbon pada 28 proyek, yang bila berjalan semuanya mampu menurunkan 300 ribu ton emisi per tahun," ujarnya. (Try/E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved