Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Maret, TEPI Bor 6 Sumur Blok Mahakam

02/2/2017 09:10
Maret, TEPI Bor 6 Sumur Blok Mahakam
(Antara/Novi Abdi)

TOTAL E&P Indonesie (TEPI) belum menunjukkan lampu hijau soal tarawan kepemilikan hak partisipasi (participating interest/PI) Blok Mahakam yang kini dalam proses alih transisi ke PT Pertamina (persero). Namun, perusahaan migas multinasional asal Prancis itu memastikan tetap menjalankan kewajiban termasuk merealisasikan pengeboran (drilling) enam sumur per Maret 2017.

"Belum (soal hak partisipasi), kita masih prioritas jalankan transisi. Setelah lancar baru kita diskusi itu," ujar Presiden Direktur TEPI Arividya Noviyanto seusai rapat tertutup dengan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, kemarin.

Setelah masa kontrak TEPI terhadap Blok Mahakam habis di akhir 2017, Pertamina diketahui mendapat hak partisipasi 100%. Pertamina resmi menjadi operator per 1 Januari 2018, tetapi tetap dipersilakan menggandeng operator eksisting, Total dan Inpex Corporation dengan memberi hak partisipasi minoritas 30%. Kendati demikian, BUMN energi itu ingin berinvestasi lebih awal demi menjaga tingkat produksi lapangan kaya gas itu.

Kementerian ESDM kemudian menyetujui amendemen kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) periode 2018-2038 sebagai kepastian hukum bagi Pertamina Hulu Mahakam (PHM) selaku anak usaha Pertamina untuk berkontribusi dalam Rencana Kerja dan Anggaran (WP&B) Blok Mahakam 2017. Dari situ diketahui, untuk 2017 Pertamina menyiapkan investasi US$180 juta untuk mengebor 19 sumur di Blok Mahakam dengan catatan gas yang dihasilkan baru diproduksi per 2018. Sementara itu, TEPI tetap mengebor enam sumur yang ditargetkan mulai Maret 2017. Gas dari enam sumur yang diproduksi tahun ini dengan perkiraan mencapai 1,4-1,5 tcf dan produksi minyak di kisaran 50 ribu boepd.

"Kegiatan pengeboran (enam sumur) itu dimulai Maret. Setelah itu, 19 sumur dengan Pertamina. Sekarang ini kita utamakan masa transisi agar produksi Mahakam tidak anjlok," ujarnya.

Meski belum mau menyatakan berapa persen minat terhadap hak partisipasi Blok Mahakam begitu dikelola Pertamina, TEPI berharap porsi kepemilikan akan setara dengan mitranya, Inpex, yang juga diketahui berminat. "Harusnya 50:50 ya. tapi kita (dengan Inpex) belum bicara," ujar Noviyanto. (Tes/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya