Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PENYEDIA platform live streaming daring, Bigo Live, mengungkapkan terima kasihnya kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika yang telah membuka blokir layanan tersebut secara penuh. Bigo Live sudah mulai bisa diakses kembali dan siap memberikan kontribusi positif terhadap industri digital di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Country Manager Bigo Live, Steven Zhang, saat memperkenalkan kantor baru di Jakarta, Jumat (13/1). Saat bersamaan, Steven juga memperlihatkan ruang operasional yang dipenuhi puluhan orang, yang bertugas memantau, menyortir, dan melaporkan konten negatif yang diedarkan oleh oknum pengguna Bigo, untuk kemudian dilakukan blokir terhadap akun tersebut.
"Kami berkomitmen untuk menjunjung tinggi aturan yang berlaku di semua negara tempat kami beroperasi, bahkan di Indonesia. Untuk di Indonesia, kami punya 10 karyawan yang khusus bertugas memonitor konten yang tidak sesuai, untuk menjaga agar Bigo Live tetap bersih, baik yang mengandung SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan), pornografi, maupun konten ilegal. Ada juga beberapa karyawan lainnya yang mengurus operasional kantor ini," katanya.
Dijelaskan Steven, proses pengawasan dan sensor konten tidak hanya dilakukan di Indonesia, tapi juga melibatkan ratusan karyawan Bigo Live di kantor pusat di China, dan tentunya dibantu teknologi canggih yang telah dibuat oleh Bigo.
"Sepuluh karyawan itu akan bertugas bergantian, dalam tiga sif sehari, untuk melakukan monitoring dan sensor. Selain itu, puluhan karyawan itu juga akan dibantu 300 karyawan divisi monitoring dan sensor konten Bigo Live yang berlokasi di Ghuang Zou. Yang paling canggih, Bigo Live melibatkan artificial intelligent dalam proses sensor dan monitoring," paparnya.
Steven mengungkapkan, perusahaannya memiliki enam lapis sensorship. Selain sensor oleh 10 pegawai lokal, 300 orang di kantor pusat dan AI, ada juga report button dan dua bentuk notifikasi default untuk memperingatkan pengguna dan pengunjung agar tidak mengunggah konten yang tidak sesuai.
"Kami memindai setidaknya 70 juta gambar, dalam bentuk screenshot, setiap hari, dari seluruh pengguna Bigo Live di dunia," terang Steven.
Lebih lanjut ia pun menceritakan soal kantor yang baru berdiri ini. Dia menjelaskan bahwa pendirian kantor ini merupakan salah satu komitmen Bigo Live dalam memenuhi aturan di Indonesia.
Langkah selanjutnya, kata dia, ialah memfokuskan diri untuk membantu mempromosikan Indonesia, tidak hanya lokasi wisata yang indah tapi juga budaya yang beragam. Termasuk juga menjadi tempat promosi bagi UKM, baik small medium industri maupun small medium enterprise di Indonesia. (RO/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved