Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PRESIDEN Joko Widodo mengatakan, keputusan Indonesia untuk keluar sementara dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) tidak akan berdampak besar bagi perekonomian dalam negeri.
Presiden mengatakan, Indonesia bukan kali ini saja keluar dari keanggotaan OPEC. Pembekuan pertama keanggotaan Indonesia di OPEC terjadi pada tahun 2008 dan efektif berlaku 2009. Indonesia memutuskan kembali aktif sebagai anggota OPEC pada awal 2016.
"Keputusan tersebut diambil untuk memperbaiki kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia. Kalau memang kita harus keluar lagi juga tidak ada masalah," ujar Presiden Jokowi menjawab wartawan usai membuka acara Pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (KADIN) 2016, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12).
Sementara, Menko Perekonomian Darmin Nasution memastikan, keputusan Indonesia tidak akan terlalu berdampak terhadap Indonesia. Pasalnya, Indonesia saat ini bukan lagi negara pengekspor minyak.
Dia mengatakan, peranan produksi minyak Indonesia untuk internasional tidak terlalu banyak. Sehingga, keuntungan Indonesia menjadi anggota OPEC hanyalah kesempatan untuk ikut berunding dengan negara anggota lainnya.OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved