Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KETUA Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi memandang keputusan untuk untuk membekukan sementara keanggotaan Indonesia di OPEC sebagai suatu langkah yang wajar. Sebab, menurut dia, walau Indonesia di dalam anggota pun tidak banyak yang bisa dilakukan.
"Sebab kita juga net importir, sekarang kita harus kasih kuota lagi padahal kita sendiri produksinya juga kurang. Masa kita harus potong lagi kuota kita, tentunya pendapatan kita juga akan berkurang nantinya," terang Sofjan di Jakarta, Kamis (1/12).
Langkah pembekuan tersebut diambil menyusul keputusan sidang OPEC untuk memotong produksi minyak mentah sebesar 1,2 juta barel per hari, di luar kondensat. Dalam sidang tersebut, OPEC meminta Indonesia untuk memotong sekitar 5% dari produksinya, atau sekitar 37 ribu barel per hari.
Sofjan menilai bahwa keanggotaan Indonesia tidak ada keuntungannya kecuali bisa mendengar dan mengetahui up date kebijakan internasional untuk minyak. Namun dalam hal penentuan kebijakannya Indonesia sendiri tidak bisa berbuat banyak sebab penentu kebijakannya dari para pemain besar.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, keputusan yang diambil pemerintah tentu sudah melalui berbagai pertimbangan dan tentunya akan ada benefit. Meski begitu dari sisi pengusaha sendiri tidak terlalu khawatir dan tentunya sudah memiliki perkiraan - perkiraan dan perhitungan terkait harga minyak dunia, baik naik atau turun. OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved