Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Era 9 Naga Berakhir? 9 Haji Kuasai Ekonomi Regional Indonesia

Wisnu Arto Subari
21/8/2025 23:00
Era 9 Naga Berakhir? 9 Haji Kuasai Ekonomi Regional Indonesia
Ilustrasi.(Freepik)

Indonesia sedang menyaksikan perubahan besar dalam dunia bisnis. Selama puluhan tahun, 9 Naga, sekelompok pengusaha keturunan Tionghoa, dikenal sebagai penguasa ekonomi nasional.

Namun, kini sorotan beralih ke 9 Haji, para pengusaha lokal yang mulai mendominasi ekonomi regional. Siapa mereka dan bagaimana mereka mengubah peta ekonomi Indonesia? Mari kita bahas dengan bahasa yang mudah dipahami!

Apa Itu 9 Naga?

Istilah 9 Naga merujuk pada sembilan pengusaha besar yang punya pengaruh kuat di berbagai sektor, seperti properti, perbankan, dan perdagangan. Mereka dikenal sejak era Orde Baru karena hubungan dekat dengan pemerintah.

Bisnis mereka besar, tapi sering dianggap terpusat di Jakarta. Meski begitu, 9 Naga punya peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Mengapa Era 9 Naga Meredup?

Belakangan, pengaruh 9 Naga mulai berkurang. Beberapa di antaranya menghadapi masalah hukum, seperti Sugianto Kusuma (Aguan), yang terkait kasus bisnis.

Selain itu, pemerintah kini mendorong pemerataan ekonomi ke daerah-daerah di luar Jawa. Ini membuka peluang bagi pengusaha lokal untuk bangkit, yang kini disebut sebagai 9 Haji.

Siapa Saja 9 Haji?

9 Haji adalah sekelompok pengusaha muslim dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka bukan hanya kaya, tapi juga punya pengaruh besar di wilayahnya masing-masing. Berikut adalah beberapa tokoh penting dari kelompok ini:

  • Haji Isam: Dari sopir truk di Kalimantan Selatan, kini ia menguasai Jhonlin Group, yang bergerak di bidang tambang batubara, sawit, dan logistik.
  • Haji Kalla: Pendiri Kalla Group, terkenal di Indonesia Timur dengan bisnis otomotif, logistik, dan energi.
  • Haji Aksa: Membangun Bosowa Group dari nol, kini mengendalikan industri semen dan proyek tol di Sulawesi.
  • Haji Rasyid: Pengusaha sawit di Kalimantan Tengah dengan lahan lebih dari 115.000 hektar, meski sempat kontroversial.
  • Haji Leman: Pendiri Hasnur Group, yang kini dikelola anak-anaknya, fokus pada tambang dan sepak bola.
  • Haji Ijai: Pengusaha batubara di Tapin, Kalimantan Selatan, dengan produksi 2 juta ton per bulan.
  • Haji Anif: Mengelola ALAM Group di Sumatra Utara, fokus pada sawit dan properti.
  • Haji Robert: Menguasai tambang emas Gosowong di Halmahera Utara dengan pendekatan sosial yang kuat.
  • Haji Ciut: Terkenal dengan gaya hidup mewah, ia sukses di bisnis batubara dan sawit.

Mengapa 9 Haji Jadi Kekuatan Baru?

Para 9 Haji ini punya keunggulan karena bisnis mereka berbasis di daerah. Mereka paham kebutuhan lokal dan sering membantu masyarakat, seperti membangun masjid atau menciptakan lapangan kerja. Selain itu, dukungan pemerintah untuk pembangunan daerah membuat mereka makin kuat. Berbeda dengan 9 Naga yang fokus di kota besar, 9 Haji membuktikan bahwa kekuatan ekonomi bisa tumbuh dari pinggiran.

Apa Artinya Bagi Ekonomi Indonesia?

Munculnya 9 Haji menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tidak lagi bergantung pada segelintir pengusaha di Jakarta. Dengan bisnis mereka di sektor tambang, sawit, otomotif, dan properti, mereka membantu pemerataan ekonomi. Namun, tantangan seperti masalah lingkungan dan konflik lahan masih perlu diatasi agar pertumbuhan ini berkelanjutan.

Kesimpulan

Era 9 Naga mungkin belum sepenuhnya berakhir, tapi 9 Haji sudah jadi kekuatan baru yang tak bisa diabaikan. Mereka adalah bukti bahwa kerja keras dan keterlibatan lokal bisa mengubah peta ekonomi Indonesia. Dengan terus mendukung pembangunan daerah, 9 Haji bisa jadi kunci masa depan ekonomi yang lebih merata.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya