Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melaporkan kinerja positif pada semester pertama tahun 2025, dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,18 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp1,10 triliun.
"Laba bersih semester I tahun ini sekitar Rp1,18 triliun, naik 8% dibanding dengan semester I tahun 2024," ujar Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu (20/8).
Dari sisi pendapatan, KAI berhasil mencatat angka Rp16,83 triliun, meningkat 2% dibandingkan Rp16,58 triliun pada semester pertama 2024.
"Untuk semester I tahun 2025 dari sisi pendapatan kami itu naik 2 persen dibanding dengan pendapatan semester I 2024," lanjut Bobby.
Sementara itu, EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) KAI juga mencatat pertumbuhan signifikan, yakni sebesar Rp4 triliun, meningkat 18% dari semester pertama 2024 yang berada di angka Rp3,45 triliun.
Tak hanya itu, kontribusi KAI terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga pertengahan 2025 mencapai Rp900 miliar. Bobby optimistis angka tersebut masih bisa bertambah dalam waktu beberapa bulan ke depan.
"Kita masih punya 4,5 bulan ke depan untuk melampaui itu. Dan kalau kita lihat juga untuk yang pajaknya itu sekitar Rp3,5 triliun," ucapnya.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti pentingnya moda transportasi kereta api dalam mendukung target nasional menuju net zero emission pada tahun 2060.
Mengacu pada laporan Asian Transport Outlook 2024, sektor kereta api disebut hampir tidak memberikan kontribusi terhadap emisi CO2 nasional. Sebaliknya, transportasi jalan menjadi penyumbang terbesar dengan angka 89,7%, disusul transportasi laut sebesar 5,5%, dan udara 4,8%.
AHY menyebut bahwa demi mewujudkan sistem transportasi ramah lingkungan, dibutuhkan investasi besar untuk revitalisasi infrastruktur perkeretaapian, termasuk program elektrifikasi dan perbaikan terhadap lebih dari 75 jembatan kereta api yang saat ini masuk kategori kritis, karena banyak yang sudah berusia lebih dari satu abad.
Ia menekankan bahwa pengembangan infrastruktur, terutama sektor transportasi, merupakan bagian dari agenda prioritas nasional.
"Transportasi memiliki peran vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan daerah, dan keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, sektor ini menjadi skala prioritas pembangunan nasional," tegas AHY.
Upaya pembangunan infrastruktur konektivitas kini terus digencarkan, dari Sumatera hingga Papua, guna mempercepat pergerakan barang dan orang, serta mendorong pemerataan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. (Ant/E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved