KETIKA memasuki usia 20 tahun, saat itu juga orang tersebut memasuki masa-masa keemasan yang membahagiakan dalam hidupnya.
Bagaimana tidak?
Itu merupakan saat orang masih bisa bersenang-senang menikmati kebebasan tanpa perlu memikirkan pekerjaan, dan hal-hal finansial lainnya.
Peneliti dari New South Wales University Ioana Ramia membuktikan hal tersebut.
Dalam suatu sesi seminarnya, ia memaparkan hasil studinya yang menunjukkan kebahagiaan sesorang mulai terkikis ketika mulai melewati usia 20 tahun.
"Kebahagiaan dan kepuasan hidup seseorang akan mulai berkurang ketika mereka melewati usia 20 tahun, memuncak dan berhenti pada usia 40. Namun, kabar gembiranya, ia akan kembali ketika Anda menginjak 60 tahun," ujar Ramia.
Ramia dan timnya menggambarkan survei kebahagiaan yang berjudul The National Household, Income, and Labor Dynamics di Australia menunjukkan hasil kurva U yang mencengangkan.
Di situ tergambarkan, kebahagiaan dimulai pada usia 15 tahun, lalu semakin lama semakin turun pada usia 24 tahun, dan kembali naik ketika menginjak usia di atas 75 tahun.
Kebanyaakan pasangan di Australia mengaku mencapai kebahagiaan terbesar dalam hidup sesaaat sebelum anak pertama lahir.
Kemudian, kebahagiaan akan melorot ketika anak mulai bersekolah, sekitar usia 6 tahun.
"Kebahagiaan itu cenderung menurun dan menetap pada level terendah. Namun, levelnya kemudian meningkat secara drastis ketika usia mulai menginjak 80 tahunan. Jadi ini sesuatu yang patut dinanti dalam hidup," papar Ramia.
Bagaimana bisa seperti itu? Berdasarkan hasil penelitiaannya, ternyata faktor keuangan dan finansial menjadi kontributor terbesar dalam tingkat pengaruh kebahagiaan seseorang.
"Ketika uang dan pekerjaan menjadi fokus utama dalam kehidupan seseorang, pada saat itu juga kebahagiaan mereka berada dalam level terendah, dan akan mulai kembali meningkat ketika mereka mencoba untuk fokus terhadap hal lain, seperti waktu luang mereka," terang Ramia.
Selain itu, faktor keamanan juga merupakan sebuah aspek penting bagi tingkat kepuasan hidup di setiap lingkaran usia.
Adapun kesehatan mulai mendapatkan perhatian berlipat ketika orang memasuki usia pertengahan 30 tahun.
Pada saat usia pertengahan hidup tersebut, fisik seseorang akan mulai sering dan mudah sakit lalu sembuh, kemudian sakit lagi, dan begitu seterusnya.
Kendati begitu, faktor kesehatan secara umum belum bisa mengalahkan problema finansial dalam memengaruhi kebahagiaan seseorang.
Meskipun penelitiannya telah memberi penjelasan tentang tingkat kebahagiaan, Ramia mengatakan puncak kepuasan pada usia muda dan tua tetap kurang bisa dipahami.
"Akan sangat menarik dan menantang bagi penelitian di masa depan untuk dapat mendefinisikan apa itu 'kepuasan' dan bagaimana itu dinilai oleh sebuah subjek," tutup Ramia.