Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MENURUT laporan Boston Consulting Group (2021), perusahaan tambang kehilangan hingga 10–20% potensi produksi akibat kurangnya visibilitas terhadap aktivitas operasional dari jam kerja yang tidak tercatat, alat berat yang tidak termanfaatkan secara optimal, hingga keputusan yang diambil berdasarkan data yang tertunda.
Menjawab tantangan tersebut, TMS Consulting menghadirkan Pro-Trac, sistem manajemen produktivitas lapangan berbasis cloud yang dirancang khusus untuk menghilangkan blind spot dalam operasional industri tambang.
Dengan fitur seperti pencatatan dual timesheet (time & productivity), pemantauan alat dan aktivitas secara akurat, serta integrasi penuh dengan SAP Cloud ERP, Pro-Trac memungkinkan perusahaan menjalankan operasinya secara lebih presisi, efisien, dan akuntabel.
Peluncuran ini dilakukan di kantor pusat TMS Consulting, Capital Place, Jakarta Selatan, sebagai bagian dari kampanye From Blindspot to Brightspot yang menandai komitmen TMS dalam mendukung transformasi digital di industri tambang dan industri lainnya untuk memantau operasional tenaga kerja serta peralatan yang masif di operasional.
Pro-Trac dikembangkan untuk menggantikan sistem manual yang rawan kesalahan dan memperlambat proses operasional. Dengan sistem ini, waktu kerja, alokasi alat, dan kehadiran tim dapat dipantau secara berkala melalui dashboard yang akurat. Data yang tersaji langsung dari lapangan memungkinkan manajemen melakukan tindakan korektif lebih cepat dan berdasarkan fakta.
"Dengan Pro-Trac, kami tidak hanya mencatat jam kerja. Kami Juga memberikan digital tools kepada perusahaan pengguna untuk membaca kejadian yang sebelumnya tak terlihat aktivitas yang luput, waktu yang terbuang, dan potensi yang belum tergarap,” ujar Co-CEO TMS Consulting, Albert Juanda, dikutip dari siaran pers yang diterima, Jumat (6/6).
TMS memahami bahwa digitalisasi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga soal perubahan cara kerja. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah mengubah kebiasaan entri data manual menjadi berbasis sistem.
"Pro-Trac dirancang agar proses input dilakukan oleh project admin, bukan operator langsung di lapangan. Ini untuk menjaga akurasi sekaligus mempercepat adopsi sistem tanpa mengganggu alur kerja yang sudah ada,” jelas Head of Innovation Center TMS Consulting Nizar Reksa.
Dari hasil uji coba internal, Pro-Trac menunjukkan potensi peningkatan efisiensi hingga 10%, serta akurasi data lebih dari 95% jika dibandingkan dengan metode manual.
Menurut laporan CMiC Global (2023), sistem ERP yang dirancang untuk industri pertambangan terbukti mampu meningkatkan efisiensi dan profitabilitas secara menyeluruh. Pro-Trac tidak hanya mendukung pencatatan aktivitas, tetapi juga mencatat pergerakan material dan pengalokasian biaya secara akurat dan presisi.
Ke depannya, TMS Consulting merencanakan pengembangan fitur lanjutan seperti HSE & ESG tracking, IoT monitoring, dan AI-based decision support, menjadikan Pro-Trac platform yang adaptif terhadap kebutuhan industri masa depan. (E-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved