Menyiapkan SDM dan Lowongan Pekerjaan yang Lebih Terjangkau

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengatakan pemerintah sedang menyiapkan SDM dan lowongan pekerjaan di masa depan agar lebih mudah. Menyiapkan tenaga kerja untuk menghadapi tantangan masa depan.

"Beberapa research mengatakan 50% skill set yang ada saat ini itu dalam 10 tahun ke depan menjadi tidak relevan. Siapa yang menyiapkan itu? Dan skill set adalah terkait tentang IT, teknologi, dan seterusnya. Sedangkan 85% tenaga kerja kita itu latar belakangnya pendidikannya adalah SMA atau SMK maksimum," kata Yassierli di Jakarta, Rabu (28/5).

Jika dilihat potret ketenagakerjaan saat ini,menjadi tantangan. Jumlah pengangguran 4,76% sebagian besar pekerjaan di Indonesia berada di sektor informal yakni hampir 57%, dan akan terus naik.

Baca juga : Eiger Gelar Job Fair untuk Talenta Terbaik yang Ingin Berkarya

"Potret latar belakang pendidikan, 85% adalah lulusan SD, SMP, SMA, SMK. Ini adalah realitas yang kita hadapi, pengangguran itu beragam lulusan universitas, diploma, SMK, dan seterusnya," ungkapnya.

Dan kementerian ketenagakerjaan juga punya PR terkait tentang regulasi, law enforcement, hubungan industrial, isu-isu terkait tentang upah, PHK, THR, dan sebagainya. Termasuk masalah yang terkait dengan pekerja kerah biru.

Kemudian dari sisi produktivitas. Tingkat produktivitas Indonesia saat ini 10% di bawah rata-rata negara ASEAN.  Inilah yang kemudian akan dibangun pemerintah memiliki labor market information system. 

"Kita dapat dihibah dari World Bank besar sekian triliun untuk melakukan transformasi platform labor market information system. Kita membayangkan ke depannya job fair gak perlu. Semua informasi terkait tentang lawongan kerja ada di sana, di platform kami. Orang tinggal register," ungkapnya.

"Semua informasi, pelatihan nasional, proses sertifikasi,dan mencari kerja mungkin nanti kalau teman-teman ada program khusus kita bisa masukkan di sana integrasikan semua," pungkasnya. (H-1)