Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Pegusaha Jepang Minati Mesin Pertanian Nasional

Fetry Wuryasti
22/10/2016 12:25
Pegusaha Jepang Minati Mesin Pertanian Nasional
(ANTARA)

Pameran Produk Indonesia (PPI) 2016 mampu menarik perhatian pengunjung dari luar negeri. Salah satu pengunjung asal Jepang , Tanaka, serius memperhatikan mesin traktor roda empat untuk membajak sawah yang dipajang oleh PT Barata Indonesia (Persero). Dia pun antusias menanyakan tentang fungsi traktor tersebut kepada penjaga stan.

Tanaka menjelaskan, kunjungannya ke PPI 2016 karena sengaja ingin mengetahui keunggulan produk mesin pertanian buatan Indonesia. Setelah melihat berbagai produk mesin “Pak tani", Tanaka mengakui, industri di Indonesia cukup berdaya saing dalam memproduksi mesin-mesin pertanian yang berkualitas.

“Info tentang pameran ini dari teman saya yang ada di Surabaya. Karena dia tahu, bisnis saya di agrikultur. Akhirnya saya sempatkan ke sini sekaligus janjian bertemu dengan mitra bisnis saya,” paparnya.

Sementara itu, Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin Arus Gunawan menjelaskan, industri alat mesin pertanian dalam negeri berperan mendukung program kedaulatan pangan. Selain itu, kebutuhan alat mesin pertanian (alsintan) terus bertambah setiap tahunnya sehingga Pemerintah memberikan bantuan sebanyak 83 ribu alsintan kepada kelompok tani dan masyarakat pada tahun anggaran 2016.

“TKDN industri alsintan dalam negeri relatif cukup tinggi yang sebagian besar telah mencapai TKDN 40 persen,” papar dia melalui siaran persnya, di Surabaya, Jumat (21/10).

Berbagai alsintan yang telah mampu diproduksi industri dalam negeri, antara lain pintu air, pompa air, traktor tangan, mesin pengolah tanah, mesin penebah atau panen, penyemprot tanaman, penyemprot bertekanan, pengabut gendong bermotor (mist blower), pengering, perontok multiguna, pengupas gabah, pengayak (shifter), penyosoh (rice polisher), pemutih, penghancur jerami, pemotong rumput, serta Rice Milling Unit (RMU).

Pada kesempatan tersebut, Arus juga menyebutkan lima kebijakan Pemerintah dalam pengembangan industri alsintan nasional. Pertama, penataan infrastruktur, data industri alsintan, kelembagaan yang terkait, hubungan antara industri hulu dan hilir. Kedua, meningkatkan kemampuan SDM dalam ilmu dan teknologi yang mendukung industri alsintan yang mandiri dan modern.

Selanjutnya, ketiga, meningkatkan kemampuan daya saing industri di pasar internasional melalui peningkatan mutu dan standar. Keempat, memperluas jenis desain alsintan dengan mempertimbangkan spesifikasi lahan dan budaya pertanian Indonesia yang beragam.

“Dan, kelima adalah meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri khususnya produk alsintan,” ujarnya (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik