Kasasi Ditolak, Sritex Butuh Langkah Nyata Pemerintah

PEMERINTAH didorong bisa mengimplementasikan dengan baik beragam rencana stimulus yang akan diberikan kepada industri padat karya. Itu termasuk upaya melindungi PT Sri Rejeki Isman Tbk. alias Sritex dari kepailitan dan berujung pada gulung tikar.

"Pemerintah perlu memastikan beberapa kebijakan yang dimaksudkan ke dalam program peningkatan kesejahteraan, seperti pajak yang ditanggung pemerintah di PPh dan juga subsidi bunga kredit investasi 5%, bisa terinformasikan secara utuh terutama untuk pelaku usaha padat karya, lebih khusus kepada Sritex yang merupakan bagian dari industri padat karya itu sendiri," kata peneliti Center of Reform on Economic (CoRE) Yusuf Rendy Manilet saat dihubungi, Jumat (20/12).

Selain itu, menurut dia, pemerintah juga tetap perlu memastikan upaya untuk melindungi pasar, terutama pasar tekstil dalam negeri dari serbuan barang impor. Itu secara khusus untuk melindungi industri tekstil yang notabene juga produk hasil dari Sritex.

Baca juga : Akademisi UI Minta Pemerintah Pertimbangkan Dampak Rancangan Permenkes

"Isu terkait impor yang masif masih akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk mempertahankan atau mematikan proses pemulihan dari Sritex," jelas Yusuf.

Pemerintah juga didorong untuk terus memantau dan mengikuti perkembangan peradilan niaga yang sedang berlangsung. Selepas proses peradilan berakhir nantinya, kata Yusuf, pemerintah juga diminta untuk mempertimbangkan perluasan insentif di sektor padat karya, terkhusus untuk Sritex.

"Misalnya diskon tarif listrik dan juga harga gas, terutama pada jam-jam ketika masa produksi sedang tinggi-tingginya. Bantuan terhadap harga gas ataupun tarif listrik akan sangat membantu industri ini yang memang membutuhkan bantuan tersebut," pungkas Yusuf. (E-2)